Wednesday 23 January 2013

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membidik sekitar 30 juta kalangan muda menjadi sasaran Program Generasi Berencana dalam mendukung keluarga berkualitas dan sejahtera.

Menurut Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Subagyo, BKKBN sejak tahun 2010 menggalakkan Program Generasi Berencana (GenRe), yang mengajak generasi muda untuk membuat perencanaan dalam setiap tahapan hidupnya.

Program Generasi Berencana (GenRe) yang sedang gencar disosialisasikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dinilai tidak efektif untuk masyarakat di pedesaan. Faktor penyebabnya, tak lain adalah minimnya sosiliasasi atau promosi ke wilayah pedesaan. Sehingga, program ini sulit untuk menyentuh remaja di pedesaan. Sosialisasinya tidak sampai ke desa-desa. Jadi harusnya BKKBN harus mencari cara agar programnya bisa memberikan solusi terhadap jumlah penduduk yang terlanjur meningkat.

Remaja sehat dan berkualitas atau Tegar Remaja ditandai dengan remaja yang menunda usia pernikahan, berperilaku sehat, terhindar dari resiko seksualitas, HIV dan Nafza, bercita-cita mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Tegar remaja menjadi awal peletakan pondasi pembentukan bangunan keluarga kecil bahagia dan sejahtera sudah menjadi gaya hidup remaja, dapat dipastikan persoalan penduduk Jakarta masa mendatang lebih tertata dan terkendali.

Melalui kegiatan ini yang diselingi dengan informasi soal KB, kalangan muda memiliki planning (rencana) untuk bagaimana mempersiapkan keluarganya dengan perencanaan yang matang.Sehingga terbentuk keluarga yang ideal yakni cukup dengan dua anak.

Untuk itu, BKKBN juga menggandeng sejumlah mitra kerja seperti kelompok seniman, lembaga, hingga bekerjasama dengan SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu).Kita tidak hanya sebatas sosialisasi dan pagelaran sejumlah kegiatan namun memantau cara pandang atau pun persepsi usia remaja dan mahasiswa terhadap konsep GenRe.

Remaja dan mahasiswa hendaknya, harus dapat melihat serta merencanakan jauh ke depan, agar dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

Memantapkan peran GenRe (Generasi Berencana)

Selaras dengan UU No 52 Tahun 1999 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, peran serta remaja dalam Program KB yang dalam hal ini diterjemahkan dalam pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera menuju penduduk tumbuh seimbang 2015, sangat strategis.

Remaja merupakan salah satu kelompok penduduk yang harus dibina secara terus menerus dan dimantapkan, sehingga memiliki sikap dan perilaku yang mendukung pelembagaan sekaligus pembudayaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).

Harapannya, para remaja, mampu menjadikan dirinya dan anak cucunya kelak sebagai manusia Indonesia yang berkualitas, tidak saja cerdas, sehat dan terampil, namun bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki loyalitas, dedikasi, dan disiplin yang tinggi serta berbudi pekerti luhur.

Sebagai subyek, remaja atau generasi muda diharapkan berperan serta aktif mendukung pembangunan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui berbagai kegiatan.

Sebelumnya, kita mengetahui ada PIK-KRR, yang kini diubah menjadi Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja). Programnya pun berubah menjadi Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR).

Nah, PIK Remaja dengan program PKBR nya sekarang ini diharapkan mampu memfasilitasi terwujudnya “Tegar Remaja” yakni remaja yang tidak saja berperilaku sehat dan terhindar dari risiko Triad KRR (Seksualitas, Napza dan HIV/AIDS) tetapi juga remaja yang mau menunda usia perkawinannya hingga mencapai kedewasaan penuh.

Selain itu, bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (KKBS), serta mampu menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Semoga.


JADI MAKSUDNYA :

Program genre itu salah satu program pemerintah yang tujuannya kita tuh dipaksa nikah tua (sekitar umur 20-an) dengan alasan remaja sehat dan berkualitas atau tegar ditandai dengan remaja yang menunda usia pernikahan, berperilaku sehat, terhindar dari resiko seksualitas, HIV dan Nafza, bercita-cita mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Kalau kita yang sudah kebelet pingin nikah tapi dibatesin umurnya pasti bakalan banyak yang protes. Apalagi kalau yang bercita-cita punya banyak anak pasti akan marah soalnya semua orang itu punya hak untuk memiliki anak banyak anak. Maksudnya?

Ya pokoknya ini tuh mungkin salah satu program pemerintah yang disisi lain bisa dibilang konspirasi. Kenapa? Orang non muslin itu takut kalau generasi-generasi penerus musuhnya makin lama makin banyak. Dan kebanyakan seorang ibu muslimah sejati pasti ingin menghasilkan keturunan-keturunan yang dapat menjadi pejuang islam pembela daulah.

Bagi yang mau tau lebih lanjut pendapat mengenai genre silahkan baca terus mading JAISH ya...

0 komentar:

Post a Comment

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget