Sunday 20 May 2012


SMENTION 2012, Stay Your Creation Life Brigthly.

Itulah slogan dari acara yang dilaksanakan oleh OSIS insantama pada Ahad, 6 Mei 2012 lalu. Acara ini adalah, sebuah ajang perlombaan di bidang debat yang dinamakan Insantama Debate Competition tingkat SMP dan SMA Sederajat dan di bidang outbond yang dinamakan Outbond For Teen tingkat SMP sederajat.

Monday 7 May 2012

Aku tidak pernah menyangka ini akan terjadi padaku. Bahkan yang membuatku semakin sedih adalah kejadian ini terjadi ketika aku telah mengetahui siapa aku ini sebenarnya. Merasa menjadi orang yang paling bodoh dan tak berguna.

“Bukannya kamu nggak bisa Lynn. Tapi kamu itu tidak bisa jujur pada dirimu sendiri. Cobalah kamu jujur pada dirimu sendiri.”

Begitulah yang dikatakan Mbak Jihan kemarin sore. Ketika itu aku mengatakan bahwa semakin hari, aku merasa semakin buruk. Aku merasa aku hidup tapi tidak hidup. Aku tahu apa yang harus aku lakukan ketika aku memiliki masalah,tapi aku tak tahu kenapa ini terjadi. Aku terus bertanya-tanya pada diriku sendiri. Sampai akhirnya aku bertemu Mbak Jihan dan menjelaskan apa yang terjadi padaku.

“Cobalah jujur pada dirimu sendiri,” Mbak Jihan mencoba membantuku.

“Tapi aku takut Mbak, aku nggak mau nyakitin hati siapapun. Aku trauma Mbak. Aku pernah punya masalah sama temanku yang membuat aku dijauhi. Dan aku tidak mau kejadian itu terulang untuk yang kedua kalinya. Sudah cukup Mbak.” Kataku membantah apa yang Mbak Jihan katakan.
“praaak” sekaleng minuman soda kubuang dijalan tepat didepan nenek yang sedang mengemis. Tanpa merasa bersalah aku terus berjalan, hingga tak terasa seorang anak kecil menarik seragam abu – abu ku. “ Kakak…!.. kakkaakk..!”. Aku mengacuhkannya, berusaha tak mendengar meski ada petir disampingku. “ kakkkaaaak.. !! kakkk!” tarikannya makin kuat dan suaranya pun makin keras hingga orang2 di sekitar jalan melihatku.

“ Heeehh.. apaan sih gue bukan kakak lhoo !” . Anak itu pun melepaskan tarikannya dan diam. Kemudian ia memberiku kaleng yang tadi kubuang. “ Apa apaan nih..? lo kira gue pemulung hah..?”. Dia menggeleng dan tersenyum. “ gak kak, ini sampah kakak. Umi bilang kita gak boleh buang sampah sembarangan, itu namanya dzolim lho”.

“ aah bodo..!!”. Aku pun meninggalkannya dengan kesal. Aku menggerutu dalam hati kenapa semua orang begitu ? terlalu peduli dengan apa yang kulakukan namun tak peduli dengan perasaan ku. Untuk kali ini, aku masih memaafkan anak kecil itu, karena dia masih kecil. Tapi lihat saja, kalo ada yang seperti ini akan kuhajar dia.

Sambil berjalan menuju sekolah baruku yang menjengkelkan, aku masih menggerutu dalam hati. Bukan karena anak yang sok alim tadi, tapi karena semua orang tingkahnya mirip orang itu , orang tua, kakak, adik, hanya teman – teman saja yang tidak.
09.00 (pagi di sekolah)

Hari ini hari pertama ku menjalani hidup sebagai penyiar radio part time pada sebuah stasiun radio di daerahku ini. Harapanku sudah tercapai kali ini, menjadi penyiar radio. Semoga hari ini aku bisa menjalaninya dengan baik.

11.30 (istirahat di sekolah)

“Tanti!” seseorang memanggilku. Aku masih sibuk dengan buku yang baru saja ku beli sehari setelah hari ulang tahunku. Rasanya berat untuk menoleh barang sekejap kearah sumber suara. Tapi aku yakin dia temanku.

“ya?, ada apa?” masih berkutat dengan buku, aku menjawab panggilannya.

Nafas temanku masih memburu, sepertinya dia telah lama mencariku dengan panic. Aku yang merasa heran menoleh. “Tan, ibu kamu di rumah sakit!” serunya terbata seraya menepis tetesan peluh didahinya.

Aku yang menoleh hanya untuk melihat keadaan temanku yang ngos-ngosan, menjadi terbelalak kaget. Rasa senang menerima pekerjaan baru tadi pagi bahkan itu masih bisa dihitung 2 jam yang lalu, sirna sudah. Entah sebesar apa bogem yang mengenai kepala dan hatiku secara bersamaan. Barita itu bukan hanya berita yang biasa hanya membuatku berdecak menganggap remeh. Ini soal ibu.
beberapa minggu yang lalu JAISH mengadakan sebuah lomba bagi para anggotanya. mereka diminta untuk menuliskan sebuah cerpen hanya dalam waktu 45 menit dan tanpa persiapan dan diberitahu sebelumnya. jumlah karakter semaksimal mungkin, temanya bebas, topiknya pun bebas, namun tidak boleh melanggar hukum syara.

karena-nya banyak anggota yang merasa bingung, dan tidak tau apa yang akan mereka tuliskan dalam cerpen mereka. namun bidang tulis menulis juga merupakan bagian dari jurnalistik, bidang dari club JAISH yang mereka ikuti ini. maka mereka sebagai anggota club harus pula menguasai bidang tulis-menulis, termasuk keterampilan menulis cerpen.

ditengah keterbatasan itu, semuanya dapat mereka kerjakan dengan baik walaupun tidak banyak yang mencapai titik ending. berikut ini adalah judul-judul cerpen para pemenang dari hasil penilaian juri:

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget