Tim JAISH akhwat di kantor Fajri FM. |
(BOGOR, 21/2.14) Meski Bogor baru
saja diguyur hujan siang itu, tak membuat personel JAISH (Jaisher) kehilangan semangat
untuk melaksanakan kunjungan ke stasiun radio dakwah di Bogor, Fajri FM.
Perjalanan pun dimulai pada pukul
14.30. Lokasi yang lumayan jauh dan jalanan berbatu membuat tim JAISH harus
menempuh satu jam untuk sampai di lokasi. Namun semangat 1453 tetap membara di
tiap personel-personel calon jurnalis ideologis mendatang itu.
Dan akhirnya pun sampai. Disambut
langsung oleh Ust. Yusuf selaku Wakil Direktur Fajri FM, tim JAISH langsung
diajak ke sebuah aula dekat kawasan kantor stasiun radio. Disana tim JAISH
dibekali pengetahuan tentang profil Fajri FM.
Berawal dari kesadaran masih
banyaknya kaum muslim di Bogor yang tidak terlalu memahami Islam, PT Fajar Imani tergugah untuk membangun
sebuah radio islam yang diharapkan bisa menjadi ladang dakwah juga ilmu untuk
para muslim yang tidak sempat untuk mempelajari islam secara intensif apalagi
mendatangi kajian islam di tiap-tiap masjid.
Tahun 2000 radio Fajri pun berhasil berdiri dengan frekuensi AM. Untuk
meningkatkan jumlah pendengar dan sasaran dakwah, akhirnya di tahun 2006 radio
Fajri mengganti frekuensinya menjadi FM, dan diresmikan pada tahun 2007 dengan
channel frekuensi 99.3 FM.
Fajri FM sendiri terletak di kaki
Gunung Salak dengan tower setinggi 52
meter. Sehingga tak heran jika gaungan Fajri FM sampai hingga kawasan
Jabodetabek. Yang menarik, 24 jam nonstop radio Fajri FM menyiarkan materi
keislaman yang kapabel, professional, serta ilmiah akademis.
Dengan memberdayakan 53 kru dan 22
penyiar professional seperti KH. Afif selaku Ketua FPI Bogor, KH. Haula Abbas
selaku MUI pusat, dan sebagainya, Fajri FM memiliki banyak program-program
unggulan on air maupun off air. Seperti kajian islami setiap tiga hari sekali,
Islam Al-yaum yang mengulas kabar islam ditiap harinya, kisah-kisah islami,
kisah muallaf, dan tilawah Al-qur’an yang dilengkapi oleh terjemah juga tafsir.
Maka tak heran jika banyak orang yang tergugah keimanannya setelah mendengar
radio islam kawakan ini, Fajri FM. Perlu diketahui, bahwa kini Fajri FM tak
hanya bergema di wilayah Jabodetabek, Fajri FM juga kini memiliki saluran AM di
Paris van Java, atau sebut saja Bandung.
Setelah mengetahui seluk-beluk
informasi terkait radio Fajri FM, sesi tanya-jawab pun dimulai. Tim JAISH
begitu excited dan sesi itu terisi dengan pertanyaan-pertanyaan berbobot dari
para personel JAISH. Hingga adzan ashar berkumandang, tim JAISH segera keluar
dari aula dan bersiap untuk sholat di masjid sebelah kantor radio Fajri FM.
Dan inilah puncak acaranya. Tim
JAISH diajak berkeliling kantor radio Fajri FM untuk melihat aktifitas produksi
stasiun radio bersama Kak Muaz. Dimulai dari basecamp para penulis naskah.
Penampakannya sekilas seperti warnet. Penuh dengan meja berhijab, seperangkat
komputer, dan para writer yang nampaknya sibuk dikejar deadline. Didalam
ruangan, terdapat kamar kecil yang berisi mesin radio sebesar 5000 watt.
Setelah puas, tim JAISH berangkat
ke lantai dua yang berisi studio on air dan rekaman. Destinasi pertama kami
adalah studio rekaman. Personel-personel JAISH senang bukan kepalang ketika
masuk kedalam ruangan kedap suara itu. Ruangan studio rekaman dibagi menjadi
tiga ruangan dengan masing-masing satu AC didalamnya. Satu khusus untuk berita,
lalu dialog, dan cerita muslim. Setelah penjelasan selesai, tim JAISH semakin
bersemangat ketika dibolehkan untuk membuat rekaman sendiri. Meski singkat, kesempatan
ini dirasa begitu berharga oleh para personel. Sempat terdengar celetuk dari
staff Fajri FM, “wah, kalo kita butuh penyiar muslimah bisa ngambil dari SMAIT
Insantama aja nih!”
Destinasi terakhir adalah studio on
air. Didalam, terdapat ruangan khusus tim operator yang mengatur siaran yang
diputar saat itu juga. Disana tim JAISH berkesempatan untuk mencoba dan
memainkan sarana studio layaknya penyiar professional.
Luar biasa! Pengalaman kunjungan ke
stasiun radio Fajri FM sungguh tak terkirakan berkesannya. Dengan banyak ilmu
dan pelajaran yang tim JAISH rogoh dari sana, tim JAISH pun berpamitan dan
segera pulang menuju Boarding Insantama.
Ruangan studio rekaman. |
Ruangan studio ON AIR. |
Personel JAISH mencoba untuk merekam langsung suaranya sendiri. |
0 komentar:
Post a Comment