Mereka sangat antusias dan bergembira mengikuti LDK ini. Tidak ada kata “lelah” bagi mereka. Peserta LDK ini adalah murid-murid kelas 10 angkatan 5. Mereka dibina oleh Ust. Muhammad Karebet Widjajakusuma.
Singkat cerita, LDK dimulai pada hari Selasa pukul 03.00 pagi. Mereka mulai bersiap diri dengan shalat tahajjud dan berdoa agar kegiatan ini lancar. Lalu mereka sarapan pukul 04.00, sarapan spesial mereka adalah 5 buah kurma dan 3 buah habbatussauda serta seteguk air yang sudah dicampur madu dan seteguk air putih.
Lalu ada penyambutan dari Yayasan SMAIT Insantama yang diwakili oleh Ust. Adhi Maretnas setelah shalat shubuh berjama’ah. Dalam sambutannya Ust. Adhi tidak hanya menyambut tetapi juga memberi pembekalan kepada peserta LDK 2.
Selanjutnya pada pukul 05.30 peserta LDK berkumpul di lapangan SIT Insantama untuk langsung bersiap berjalan ke Pos 1, yaitu Rumah Dinas Walikota Bogor Bima Arya. Mereka berjalan sampai ke depan SDN Gunung Batu, lalu mereka pergi menggunakan angkot menuju Rumah Dinas Walikota Bogor.
Di Rumah Dinas Walikota, peserta LDK diberikan pembekalan oleh sang Walikota Pak Bima. Lalu, barulah Bapak Walikota memberikan motivasi tentang kepemimpinan. Beliau berpesan bahwa “Seorang pemimpin bukanlah orang yang biasa. Bila bercita-cita menjadi orang yang biasa-biasa saja, gausah bermuluk-muluk bercita-cita menjadi seorang pemimpin.” Selanjutnya, beliau menutup pembicaraannya beliau dengan berkata “Menjadi seorang pemimpin tak lepas dari 3 hal. Pertama, adalah pengorbanan. Kedua, adalah perjuangan. Dan yang ketiga adalah keikhlasan.”
Selesai kegiatan di pos 1 yaitu rumah Dinas Walikota, peserta langsung melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Masjid Quba di Cimahpar. Di perjalanan peserta sangat bersemangat. Sebelum menuju ke Masjid Quba, peserta beristirahat di pos bayangan, yaitu di Bogor Lakeside. Mereka beristirahat dengan memakan satu kurma dan meminum seteguk air putih dan air madu. Tidak lama berada di Bogor Lakeside, peserta langsung melanjutkan perjalanan ke Masjid Quba. Perjalanan menuju masjid tersebut lumayan panjang. Tapi, pohon-pohon yang rindang membuat semangat peserta tetap tinggi karena hawa yang sejuk dan udara yang dingin membuat pernapasan tetap teratur. Sampai sejauh ini, tidak ada keluhan yang diterima seperti sakit atau mengeluh capek. Karena mereka mempunyai keinginan yang sangat tinggi, dan semua tantangan tidak akan mempengaruhi semangat peserta.
Lalu peserta melanjutkan perjalanan menuju Radio Wadi dengan menggunakan angkot melewati Jalur Puncak. Sesampainya di Wadi 6 orang peserta diberi kesempatan untuk siaran on air yang diwakili 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Setelah itu peserta langsung melanjutkan perjalanan menuju Masji AtTa’awun di Puncak. Di Atta’awun sampai sekitar ba’da isya. Di sana langsung makan sekoteng dan jagung bakar. Dan juga melakukan shalat maghrib dan isya’ secara jama’ qashr.
“Kami berharap kegiatan ini selalu dilaksanakan setiap tahun, dan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan memajukan negeri ini.” perwakilan Wadi Fm.
Setelah itu, peserta berjalan lagi menuju pertigaan Kota Bunga. Sekitar jam 21.00 mulai berjalan. Untuk ikhwan berjalan kaki dan akhwat menyusul menggunakan angkot pada pukul 22.00. Di perjalanan ikhwan sangatlah bersemangat karena mereka baru merasakan pertama kali sensasi berjalan kaki jauh pada malam hari. Sampai di Kota Bunga sekitar pukul 23.00, peserta istirahat sejenak dan langsung pergi ke Kabupaten Cianjur dan peserta pergi menggunakan mobil. Untuk ikhwan menggunakan mobil bak terbuka, dan akhwat menggunakan mobil tertutup. Sampai di Kabupaten Cianjur pada pukul 01.00 dini hari (27/8). Peserta langsung makan malam dan istirahat tidur.
“Warga sini tuh seneng, adik-adik SMAIT Insantama walaupun ini yang kelima kalinya kami setiap tahun sangat menunggu kedatngan kalian walau pelayanan kami yang seadanya” Pak RT Desa Cibadak.
Setelah itu, karena mereka berada di daerah pegunungan peserta langsung diarahkan ke atas untuk memanjat pohon kelapa dan juga memanen jambu. Mereka semua mendapat giliran untuk memanjat, tetapi yang berhasil memanjat hanya dua orang. Setelah memanjat pohon kelapa, mereka langsung mencari jambu sambil berjalan ke bawah untuk kembali ke tempat mereka istirahat. Di atas mereka bukan hanya menikmati kelapa dan jambu saja, tapi mereka juga menikmati pemandangan Kabupaten Cianjur yang sangat indah dari atas pegunungan.
Begitu sampai di masjid tempaat mereka beristirahat, mereka sarapan pagi khas daerah tersebut. Dengan menu nasi goreng telur dan sambal khas pula. Selepas itu, mereka istirahat sambil bersih diri, mandi. Setelah selesai bersih-bersih diri mereka langsung menikmati kelapa khas cianjur. Seorang mendapatkan jatah 2 buah kelapa. Semua peserta sangat menikmati hidangan-hidangan yang ada. Ini adalah hasil yang sangat manis dari kerja keras, semangat, dan pengorbanan untuk mereka.
0 komentar:
Post a Comment