Wednesday, 2 March 2016


Alhamdulillah, tepat 27-28 Februari lalu SMAIT Insantama telah sukses melaksanakan SMENTION 2016. Seluruh panitia bersuka cita atas keberhasilan ini, tak terkecuali para pemenang dan peserta yang sudah ikut berpartisipasi dalam event besar ini. So, buat kalian yang mau ikutan SMENTION, jangan khawatir karena tahun depan SMENTION 2017 akan hadir lagi! See you next year!(RR)



Saturday, 30 January 2016

Rabu, 27 Januari 2016
Ruang Audiovisual
@Jakarta Islamic Centre


                 Hari ini akan menjadi hari pertama audiensi dalam catatan sejarah menuju LKMA 2016. Diawali dengan kunjungan pertama Pra LKMA 2016 ke Pusat Pengkajian dan Pengembagan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Centre (JIC). Perjalanan dimulai tepat pukul 05.00 pagi, seluruh siswa dan siswi kelas 11 telah siap menuju Masjid Nurul Amal untuk melaksanakan sholat Subuh. Setelah selesai, perjalanan dilanjutkan menuju JIC dengan satu bis dan satu mobil.
                Sesampainya di JIC, kami disambut hangat oleh beberapa perwakilan dari JIC. Mereka adalah Wakil Badan Manajemen JIC, Drs. KH. Hudrin Hasbullah, MM. Beliau memaparkan sejarah perkembangan JIC dan ucapan terima kasih atas kunjungan ke JIC. Kemudian hadir juga Kepala Sub Divisi Diklat JIC, H. Rahmad Zailani Kiki, S.Ag, MM dan Kepala Sub Divisi Infokom JIC, Drs. Saryono Jahidi. Lalu disambung pengantar dari Bapak Ikbar Graha Lestara selaku guru pendamping dari delegasi LKMA 2016.
                Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan pengantar dari Kepala Bagian Umum, H. Muhammad Hasyim, MM. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan LKMA 2016. Beliau sependapat bahwa Indonesia memang butuh perubahan besar dari para  pemuda karena mereka adalah pemegang estafet kepemimpinan masa depan ummat.
                Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Acara selanjutnya adalah sesi presentasi yang disampaikan oleh Azkia Yasna dengan Bahasa Inggris dan Alifah ‘Ulya Labibah dengan Bahasa Arab  serta dibuka oleh Zulfahmi Huwaidi dan FikriI Ilyas selaku Master of Ceremony. Sebelum dimulai, terlebih dahulu diputar cuplikan video terkait LKMA 2015 Swings to Japan. Suasana presentasi berjalan lancar. Semua audience menyimak baik presentasi yang disampakan oleh Azkia dan ‘Ulya.


                Setelah selesai presentasi dan ditutup oleh MC, acara dilanjutkan yaitu Training Menjemput Impian dengan judul “Hidup itu Harus ON” oleh trainer terkenal, M. Arif Syukur. Beliau mengatakan, hidup itu harus bergerak, karena itu jadilah pemenang bukan pecundang. Satu kata motivasi dari beliau, “Masa depan adalah milik kita”. Kemudian acara break sebentar untuk ishodzuma.
                Setelah break, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama Remaja Masjid Jakarta Islamic Centre atau RM-JIC. Sebuah organisasi kumpulan remaja remaji masjid di bawah bimbingan JIC dan dibentuk oleh Bapak Muhammad Karebet W. Bersama Fathi Syakaki dan Munif Sofyiulloh selaku ketua umum dan wakil ketua umum mengenal lebih jauh tentang RM-JIC. Diskusi berjalan dengan efektif.
                Acara selanjutnya adalah presentasi ke 2 yang disampaikan oleh Bagus Nugroho dan Andrew  Irfano dengan full English language serta dipandu oleh dua MC yaitu Sarah Fajriannisa dan Nur Syifa Kamila. Seperti biasa sebelumnya diputar terlebih dahulu video singkat mengenai LKMA 2015 Swings to Japan sebagai gambaran mengenai LKMA. Presentasi ini disampaikan dihadapan kakak-kakak RM-JIC. Audience menyimak presentator dengan antusias dan suasana yang kondusif. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama kakak-kakak dari RM-JIC. Semua aktif  bertanya dan sangat mengapresiasi kegiatan LKMA Launches to Germany. Kemudian acara break sejenak untuk melaksanakan sholat Ashar.



                Usai break, acara dilanjutkan oleh mater isingkat bersama Bapak Sofyan. Dengan berakhirnya materi ini, maka berakhir juga kegiatan pada hari ini. Hal terpenting yang bisa kita ambil hari ini adalah Allah akan menurunkan pertolongan bagi orang-orang yang layak mendapatkannya lewat jalan yang tak pernah kita duga. Tugas kita hanya satu ujar Bapak Karebet, “Melayakkan diri untuk menerima nashrullah,”.

                Setelah ini, masih ada kunjungan Pra LKMA lainnya. So don’t go any where! Delegasi LKMA 2016 akan kembali hadir dengan liputan Pra LKMA selanjutnya. Jerman kami datang! Allahu Akbar! (RR)

Pernahkah Anda merasakan kembali ke zaman dahulu? Zaman dimana masa kolonial Belanda dan Jepang masih menjajah Indonesia? Kami anggota jurnalist dari SMAIT Insantama atau yang kerap disebut dengan JAISH (Journalist Association of Insantama Senior High school) “kembali ke zaman dahulu” untuk melihat dan merasakan kembali Indonesia “Tempoe Doeloe”. Berkunjung ke Kota Tua di Jakarta Kota menjadi pilihan kami untuk melihat serpihan sejarah Indonesia yang masih tertinggal.
Dari Bogor, tepat pukul 07.30 pagi, kami memulai perjalanan dengan menyewa dua buah angkot yang akan mengantar kami ke stasiun Bogor. Setelah beberapa menit perjalanan, kami pun sampai di stasiun. Bergegas masuk dan membeli beberapa tiket perjalanan kereta jurusan Jakarta Kota. Dua jam berlalu di dalam kereta, dengan melewati beberapa stasiun, akhirnya kami pun sampai pada tujuan, Jakarta Kota. Untuk mempersingkat waktu, kami bergegas menuju Kotu, dengan berjalan kaki. Perjalanan selesai dengan menempuh jarak dan waktu yang cukup lama. Sampailah kami di Kota tua.
Kotu merupakan sepenggal sejarah tentang Indonesia pada masa kolonial Bangsa Eropa. Peninggalan tersebut berupa bangunan-bangunan lama yang menyisakan banyak cerita dan sejarah yang belum banyak orang mengetahuinya. Terbentuknya Kota Tua Jakarta diawali dengan munculnya sebuah kerajaan yang bernama Padjadjaran, jauh sebelum dikenal Sunda Kalapa. Nama Sunda Kalapa sendiri merupakan nama resmi tertua dari Kota Jakarta yang terdiri atas dua unsur yaitu “Sunda” dan “Kalapa”. Nama Sunda dalam Sunda Kalapa baru muncul pada abad ke 10. Pada masa sekarang ibukota dari Kerajaan Padjdjaran terletak di Batu Tulis, sebuah daerah yang berada di Bogor, Jawa Barat.
Bersamaan dengan perkembangan kerajaan Padjadjaran, datanglah Bangsa Eropa pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Sunda Kalapa yaitu Portugis. Kedatangan Portugis pertama di Sunda Kalapa pada tahun 1513 Masehi dibawah pimpinan De Alvin. Ekspedisi kedua bangsa Portugis di bawah pimpinan Henrique Leme, bertujuan untuk mencari rempah-rempah dan mendirikan benteng perdagangan. Keinginan Portugis membuat benteng perdagangan di Sunda Kalapa ini terwujud dengan adanya perjanjian antara Prabu Surawisesa dengan Portugis pada tahun 1522 (www.Sejarah Kota Tua Jakarta.html). Itu adalah sekilas sejarah Kotu.

Kotu menjadi salah satu objek wisata yang diminati para turis, baik lokal maupun mancanegara, mulai dari wisatawan India, Australia, Korea, Jepang, sampai Kanada pun menyempatkan diri untuk datang ke Kotu. Berbagai bentuk peninggalan yang mengesankan, suasana yang elok nan indah, serta lingkungan yang asri,  membuat para turis rela merogoh kantong demi melihat tempat wisata yang satu ini.
Disana, kami melakukan wawancara dengan beberapa turis mancanegara. Gisella, salah satu narasumber dari Kanada yang kami temui. Ia merupakan salah satu dari 5 turis yang kami wawancara yang memberikan apresiasi besar terhadap Kotu.
“ Bagaimana pendapat anda tentang Kotu ?”
“ Aku sangat senang berada di sini, aku bisa mengenal sejarah Indonesia lebih dalam. Aku suka orang Indonesia, mereka sangat ramah...” Tutur Gisella.
Bahkan, beberapa turis mengatakan berada di Kota Tua, seakan-akan berada di Eropa. Hal ini semakin menambah semangat kami untuk mewawancarai beberapa turis asing untuk menggali lagi sebarapa dalam ketertarikan mereka dengan Kotu.


Gelak tawa kebahagiaan para remaja pun, menambah keseruan di tempat sejarah ini. Bukan sekedar memperluas wawasan saja, pengunjung juga dapat bersosialisasi dengan para turis, bermain sepeda khas indonesia ontel”, atau sekedar mengambil gambar bersama patung, dan  berwisata kuliner dengan mencicipi segala macam sajian resep khas Indonesia tentunya. Jadi, Anda tak perlu khawatir jika Anda kelaparan. Akan ada banyak makanan yang siap Anda santap. Ragam Indonesia terlihatkan dengan jelas dan sempurna.
Semua orang begitu menikmati tempat indah ini. Dari orang tua sampai anak-anak. Tempat ini juga menjadi sarana edukasi bagi para pelajar. Oleh karena itu, jangan heran jika Anda berkunjung ke tempat ini, Anda menemukan banyak pelajar yang melakukan wawancara sampai observasi. Kotu menjadi tempat yang cocok bagi semua kalangan untuk wisata sejarah sekaligus sarana edukasi.
Bagi Anda yang menyukai traveling, jangan sampai ketinggalan untuk mengunjungi tempat ini. Meski tidak ada batasan Kotu buka sampai tanggal sekian, tapi Anda harus merasakan dan mempelajari sejarah Kota Tua. Dengan mempelajari sejarah, maka kita bisa mengambil pelajaran untuk kita terapkan di kehidupan. Tertarik? Selamat mengunjungi Indonesia “Tempoe Doeloe” !



Hai sobat JAISH! Sorry ya JAISH baru upate lagi nih. Kali ini kami kembali menoreh prestasi baru dalam lomba GAJAMAN'S, Gabungan Jurnalis MAN 1 Bogor, Jawa Barat. Ada Nadine Fath Tania dengan piala juara 2 Lomba Reporter di sisi kiri, terus ada Misykah Wihdati Rahma dengan piala juara 3 Lomba Fotografi, di sampingnya ada Alifah 'Ulya Labibah dengan piala juara 2 Lomba Menulis Artikel, dan terakhir ada Raden Roro Ranty Kusumaningayu dengan piala juara 2 Lomba Membaca Puisi WS Rendra. Ada juga Zaimatu Nabilah, Azkia Yasna NA, dan Nur Syifa Kamila serta Annisa Putri Aprilya dengan Lomba Mading dan Lomba Membaca Berita. Lomba se-Bogor Raya ini menjadi motivasi kami untuk terus berprestasi. Meskipun hanya 4 piala yang baru didapat, semagat kami tak akan pernah padam untuk terus menjadi jurnalis ideologis. So, tunggu apa lagi? Semangat terus ya untuk mengejar mimpimu! Karena kita dilahirkan untuk menjadi pemenang, bukan pecundang. Allahu Akbar!

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget