Pernahkah Anda merasakan kembali ke zaman dahulu?
Zaman dimana masa kolonial Belanda dan Jepang masih menjajah Indonesia? Kami anggota jurnalist dari SMAIT Insantama atau yang kerap disebut
dengan JAISH (Journalist Association of Insantama Senior High school) “kembali
ke zaman dahulu” untuk melihat dan merasakan
kembali Indonesia “Tempoe Doeloe”. Berkunjung ke Kota Tua di Jakarta Kota menjadi
pilihan kami untuk melihat serpihan sejarah Indonesia yang masih tertinggal.
Dari Bogor, tepat pukul 07.30 pagi, kami memulai perjalanan
dengan menyewa dua buah angkot yang akan mengantar kami ke stasiun Bogor. Setelah
beberapa menit perjalanan, kami pun sampai di stasiun. Bergegas masuk dan
membeli beberapa tiket perjalanan kereta jurusan Jakarta Kota. Dua jam berlalu
di dalam kereta, dengan melewati beberapa stasiun, akhirnya kami pun sampai
pada tujuan, Jakarta Kota. Untuk mempersingkat waktu, kami bergegas menuju
Kotu, dengan berjalan kaki. Perjalanan selesai dengan menempuh jarak dan waktu
yang cukup lama. Sampailah kami di Kota tua.
Kotu merupakan sepenggal sejarah tentang
Indonesia pada masa kolonial Bangsa Eropa. Peninggalan tersebut berupa bangunan-bangunan
lama yang menyisakan banyak cerita dan sejarah yang belum banyak orang
mengetahuinya. Terbentuknya Kota Tua Jakarta diawali dengan munculnya sebuah
kerajaan yang bernama Padjadjaran, jauh sebelum dikenal Sunda Kalapa. Nama
Sunda Kalapa sendiri merupakan nama resmi tertua dari Kota Jakarta yang terdiri
atas dua unsur yaitu “Sunda” dan “Kalapa”. Nama Sunda dalam Sunda Kalapa baru
muncul pada abad ke 10. Pada masa sekarang ibukota dari Kerajaan Padjdjaran
terletak di Batu Tulis, sebuah daerah yang berada di Bogor, Jawa Barat.
Bersamaan dengan perkembangan kerajaan
Padjadjaran, datanglah Bangsa Eropa pertama yang berhasil menginjakkan kaki di
Sunda Kalapa yaitu Portugis. Kedatangan Portugis pertama di Sunda Kalapa pada
tahun 1513 Masehi dibawah pimpinan De Alvin. Ekspedisi kedua bangsa Portugis di
bawah pimpinan Henrique Leme, bertujuan untuk mencari rempah-rempah dan
mendirikan benteng perdagangan. Keinginan Portugis membuat benteng perdagangan
di Sunda Kalapa ini terwujud dengan adanya perjanjian antara Prabu Surawisesa
dengan Portugis pada tahun 1522 (www.Sejarah Kota Tua Jakarta.html). Itu adalah sekilas
sejarah Kotu.
Kotu
menjadi salah satu objek wisata yang diminati para turis, baik lokal maupun mancanegara, mulai dari wisatawan India, Australia,
Korea, Jepang, sampai Kanada pun menyempatkan
diri untuk datang ke Kotu. Berbagai bentuk peninggalan yang mengesankan, suasana yang elok nan indah,
serta lingkungan yang asri, membuat para
turis rela merogoh kantong demi melihat tempat wisata yang satu ini.
Disana, kami melakukan wawancara dengan beberapa turis
mancanegara. Gisella, salah satu narasumber dari Kanada yang kami temui. Ia
merupakan salah satu dari 5 turis yang kami wawancara yang memberikan apresiasi
besar terhadap Kotu.
“ Bagaimana
pendapat anda tentang Kotu ?”
“ Aku sangat senang berada di sini, aku
bisa mengenal sejarah Indonesia lebih dalam. Aku suka orang Indonesia, mereka
sangat ramah...” Tutur Gisella.
Bahkan, beberapa turis mengatakan berada di Kota Tua,
seakan-akan berada di Eropa. Hal ini semakin menambah semangat kami untuk
mewawancarai beberapa turis asing untuk menggali lagi sebarapa dalam
ketertarikan mereka dengan Kotu.
Gelak
tawa kebahagiaan para remaja pun, menambah keseruan di tempat sejarah ini.
Bukan sekedar memperluas wawasan saja, pengunjung juga dapat bersosialisasi
dengan para turis, bermain sepeda khas indonesia “ontel”, atau sekedar mengambil gambar
bersama patung, dan berwisata kuliner
dengan mencicipi segala macam sajian resep khas
Indonesia tentunya. Jadi, Anda tak
perlu khawatir jika Anda kelaparan. Akan ada banyak makanan yang siap Anda
santap. Ragam
Indonesia terlihatkan dengan jelas dan sempurna.
Semua orang begitu menikmati tempat indah ini. Dari
orang tua sampai anak-anak. Tempat ini juga menjadi sarana edukasi bagi para
pelajar. Oleh karena itu, jangan heran jika Anda berkunjung ke tempat ini, Anda
menemukan banyak pelajar yang melakukan wawancara sampai observasi. Kotu
menjadi tempat yang cocok bagi semua kalangan untuk wisata sejarah sekaligus
sarana edukasi.
Bagi Anda yang menyukai traveling, jangan sampai ketinggalan untuk mengunjungi tempat ini. Meski
tidak ada batasan Kotu buka sampai tanggal sekian, tapi Anda harus merasakan
dan mempelajari sejarah Kota Tua. Dengan mempelajari sejarah, maka kita bisa mengambil pelajaran untuk kita terapkan di kehidupan.
Tertarik? Selamat
mengunjungi Indonesia “Tempoe Doeloe” !
0 komentar:
Post a Comment