Saturday, 30 January 2016


Pernahkah Anda merasakan kembali ke zaman dahulu? Zaman dimana masa kolonial Belanda dan Jepang masih menjajah Indonesia? Kami anggota jurnalist dari SMAIT Insantama atau yang kerap disebut dengan JAISH (Journalist Association of Insantama Senior High school) “kembali ke zaman dahulu” untuk melihat dan merasakan kembali Indonesia “Tempoe Doeloe”. Berkunjung ke Kota Tua di Jakarta Kota menjadi pilihan kami untuk melihat serpihan sejarah Indonesia yang masih tertinggal.
Dari Bogor, tepat pukul 07.30 pagi, kami memulai perjalanan dengan menyewa dua buah angkot yang akan mengantar kami ke stasiun Bogor. Setelah beberapa menit perjalanan, kami pun sampai di stasiun. Bergegas masuk dan membeli beberapa tiket perjalanan kereta jurusan Jakarta Kota. Dua jam berlalu di dalam kereta, dengan melewati beberapa stasiun, akhirnya kami pun sampai pada tujuan, Jakarta Kota. Untuk mempersingkat waktu, kami bergegas menuju Kotu, dengan berjalan kaki. Perjalanan selesai dengan menempuh jarak dan waktu yang cukup lama. Sampailah kami di Kota tua.
Kotu merupakan sepenggal sejarah tentang Indonesia pada masa kolonial Bangsa Eropa. Peninggalan tersebut berupa bangunan-bangunan lama yang menyisakan banyak cerita dan sejarah yang belum banyak orang mengetahuinya. Terbentuknya Kota Tua Jakarta diawali dengan munculnya sebuah kerajaan yang bernama Padjadjaran, jauh sebelum dikenal Sunda Kalapa. Nama Sunda Kalapa sendiri merupakan nama resmi tertua dari Kota Jakarta yang terdiri atas dua unsur yaitu “Sunda” dan “Kalapa”. Nama Sunda dalam Sunda Kalapa baru muncul pada abad ke 10. Pada masa sekarang ibukota dari Kerajaan Padjdjaran terletak di Batu Tulis, sebuah daerah yang berada di Bogor, Jawa Barat.
Bersamaan dengan perkembangan kerajaan Padjadjaran, datanglah Bangsa Eropa pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Sunda Kalapa yaitu Portugis. Kedatangan Portugis pertama di Sunda Kalapa pada tahun 1513 Masehi dibawah pimpinan De Alvin. Ekspedisi kedua bangsa Portugis di bawah pimpinan Henrique Leme, bertujuan untuk mencari rempah-rempah dan mendirikan benteng perdagangan. Keinginan Portugis membuat benteng perdagangan di Sunda Kalapa ini terwujud dengan adanya perjanjian antara Prabu Surawisesa dengan Portugis pada tahun 1522 (www.Sejarah Kota Tua Jakarta.html). Itu adalah sekilas sejarah Kotu.

Kotu menjadi salah satu objek wisata yang diminati para turis, baik lokal maupun mancanegara, mulai dari wisatawan India, Australia, Korea, Jepang, sampai Kanada pun menyempatkan diri untuk datang ke Kotu. Berbagai bentuk peninggalan yang mengesankan, suasana yang elok nan indah, serta lingkungan yang asri,  membuat para turis rela merogoh kantong demi melihat tempat wisata yang satu ini.
Disana, kami melakukan wawancara dengan beberapa turis mancanegara. Gisella, salah satu narasumber dari Kanada yang kami temui. Ia merupakan salah satu dari 5 turis yang kami wawancara yang memberikan apresiasi besar terhadap Kotu.
“ Bagaimana pendapat anda tentang Kotu ?”
“ Aku sangat senang berada di sini, aku bisa mengenal sejarah Indonesia lebih dalam. Aku suka orang Indonesia, mereka sangat ramah...” Tutur Gisella.
Bahkan, beberapa turis mengatakan berada di Kota Tua, seakan-akan berada di Eropa. Hal ini semakin menambah semangat kami untuk mewawancarai beberapa turis asing untuk menggali lagi sebarapa dalam ketertarikan mereka dengan Kotu.


Gelak tawa kebahagiaan para remaja pun, menambah keseruan di tempat sejarah ini. Bukan sekedar memperluas wawasan saja, pengunjung juga dapat bersosialisasi dengan para turis, bermain sepeda khas indonesia ontel”, atau sekedar mengambil gambar bersama patung, dan  berwisata kuliner dengan mencicipi segala macam sajian resep khas Indonesia tentunya. Jadi, Anda tak perlu khawatir jika Anda kelaparan. Akan ada banyak makanan yang siap Anda santap. Ragam Indonesia terlihatkan dengan jelas dan sempurna.
Semua orang begitu menikmati tempat indah ini. Dari orang tua sampai anak-anak. Tempat ini juga menjadi sarana edukasi bagi para pelajar. Oleh karena itu, jangan heran jika Anda berkunjung ke tempat ini, Anda menemukan banyak pelajar yang melakukan wawancara sampai observasi. Kotu menjadi tempat yang cocok bagi semua kalangan untuk wisata sejarah sekaligus sarana edukasi.
Bagi Anda yang menyukai traveling, jangan sampai ketinggalan untuk mengunjungi tempat ini. Meski tidak ada batasan Kotu buka sampai tanggal sekian, tapi Anda harus merasakan dan mempelajari sejarah Kota Tua. Dengan mempelajari sejarah, maka kita bisa mengambil pelajaran untuk kita terapkan di kehidupan. Tertarik? Selamat mengunjungi Indonesia “Tempoe Doeloe” !


0 komentar:

Post a Comment

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget