Thursday, 25 October 2012
Saturday, 20 October 2012
Rasa cemas dan khawatir pasti sedang menghantui para JAISHer, yang sebentar lagi akan menghadapi yang namanya ujian tengah semester atau sebut saja UTS.
Padahal nih ya, menjelang ujian atau test kayak gini harusnya disikapi dengan rasa tenang, agar bisa mengerjakan soal-soal dengan lancar. Kalau khawatir atau cemas, nanti malah jadinya grogi dan sulit untuk konsentrasi.
Maka dari itu, ana bakal ngasih beberapa tips sederhana untuk mempermudah pengerjaan UTS kalian. So lets check it oooout!
Cieee, yang pada mau ulangan...
atau, udah pada slesai ulangan? Tenang, tenang. Buat yang udah slesai, kita
do’akan smoga mendapatkan hasil yang terbaik. Buat yang masih galau mikirin ulangan
ke depan, stress ngeliat pelajaran, atau keblinger gara-gara soal, di sini
JAISH mau bagi-bagi tips, gimana biar ga stress bahkan justru bahagia kalo
ngadepin ulangan. Lets, check it out!
Tanpa terasa ujian tengah semester pun segera tiba. Sebagai seorang siswa, kita harus bisa mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Karena sesungguhnya ada banyak urgensi dan hikmah dibalik ujian tengah semester yang akan kita hadapi.
Pertama, ujian adalah sebuah cermin diri artinya ujian adalah salah satu tools atau tolak ukur untuk mengetahui kondisi diri
kita, khususnya mengenai kemampuan dan tingkat kompetensi dari bidang yang kita
pelajari. Dengan mengikuti ujian, kita akan mengetahui hal apa saja sudah kita
kuasai dan hal apa saja yang belum kita kuasai sehingga kedepan kita bisa
memperbaiki kekurangan kita dan membuat diri kita menjadi lebih baik.
Berkarya Melalui Pena, Suara dan Sketsa
Salam JAISH
Alhamdulillah kita semua masih dapat diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk dapat bertemu kembali di mading JAISH tercinta. Mari ucapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan terus mensyukuri nikmat yang telah diberikan Nya. Diberikan sisa hidup untuk kita gunakan sebaik-baiknya menuntut ilmu yang kelak akan menjadi bekal kita hidup di dunia maupun di akhirat. Rakuslah dalam menuntut ilmu, tapi jangan buat dirimu serakah ilmu. Maksudnya, boleh kita banyak cari ilmu tapi jangan pelit juga kali.
Salam JAISH
Alhamdulillah kita semua masih dapat diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk dapat bertemu kembali di mading JAISH tercinta. Mari ucapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan terus mensyukuri nikmat yang telah diberikan Nya. Diberikan sisa hidup untuk kita gunakan sebaik-baiknya menuntut ilmu yang kelak akan menjadi bekal kita hidup di dunia maupun di akhirat. Rakuslah dalam menuntut ilmu, tapi jangan buat dirimu serakah ilmu. Maksudnya, boleh kita banyak cari ilmu tapi jangan pelit juga kali.
Saturday, 6 October 2012
- 20:55
- JAISH
- Artikel, Ibnu Abdul Ghofur
- No comments
Benarlah apa yang disampaikan Rasullullah
14 abad silam bahwa umat Islam bagaikan buih di lautan. Tak terelakan lagi
fakta-fakta kemaksiatan dan kezhaliman tersaji setiap detik kemudian terindera
oleh keimanan dalam hati yang ikhlas. Keimanan ini bagaikan setitik cahaya di tengah badai kemunafikan dan kekufuran.
Begitu kuatnya badai ini merangsek masuk menembus kulit, daging, tulang
sehingga tidak sedikit Iman dan Islam melebur dan berubah menjadi bagian dari
kekufuran dan kemunafikan. Sistem kapitalis sekuler yang diterapkan
ditengah-tengah umat Islam disadari atau tidak telah mencetak generasi
kapitalis sekuler. Pendidikan yang menjadi alat pencetak generasi yang
terimplementasi lewat pemikiran dan perilaku bersumber dan dibangun pada suatu
paradigma atau sudut pandang. Jika paradigm pendidikan dibangun atas dasar
kapitalis sekuler maka generasi yang terlahir pun akan berkarakteristik
kapitaslis sekuler.
Dalam undang undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang
pendidikan point c dinyatakan
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Selanjutanya dalam BAB II pasal 2 tentang dasar dan fungsi Pendidikan dinyatakan
bahwa Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Subscribe to:
Posts (Atom)