Saturday 6 October 2012


Benarlah apa yang disampaikan Rasullullah 14 abad silam bahwa umat Islam bagaikan buih di lautan. Tak terelakan lagi fakta-fakta kemaksiatan dan kezhaliman tersaji setiap detik kemudian terindera oleh keimanan dalam hati yang ikhlas. Keimanan ini bagaikan setitik cahaya di tengah badai kemunafikan dan kekufuran. Begitu kuatnya badai ini merangsek masuk menembus kulit, daging, tulang sehingga tidak sedikit Iman dan Islam melebur dan berubah menjadi bagian dari kekufuran dan kemunafikan. Sistem kapitalis sekuler yang diterapkan ditengah-tengah umat Islam disadari atau tidak telah mencetak generasi kapitalis sekuler. Pendidikan yang menjadi alat pencetak generasi yang terimplementasi lewat pemikiran dan perilaku bersumber dan dibangun pada suatu paradigma atau sudut pandang. Jika paradigm pendidikan dibangun atas dasar kapitalis sekuler maka generasi yang terlahir pun akan berkarakteristik kapitaslis sekuler.

Dalam undang undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan point c dinyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses  pembelajaran agar peserta didik  secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Selanjutanya dalam BAB II pasal 2 tentang dasar dan fungsi Pendidikan dinyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk  watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk  berkembangnya potensi peserta didik  agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak  mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis  serta bertanggung jawab.


Dalam undang undang tersebut tertulis kata berahlak mulia, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada tataran teori sekilas undang-undang tersebut terlihat baik tetapi sebenarnya tidak sama sekali. Fakta di lapangan pendidikan agama pada tingkat SD hanya mendapat 2 x 45 menit dalam 1 minggu. Kementerian Agama yang diwakili Direktur Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Ditjen Pendidikan Islam Imam Tholkhah merasa jumlah jam pelajaran agama di sekolah umum, terutama sekolah negeri, dinilai kurang memadai untuk mendalami materi-materi agama. Karena itu, jam pelajaran perlu ditambah. Menurut undang-undang Kemenag tidak memiliki kewenangan tentang hal tersebut. Kewenangannya ada pada Kemendiknas. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi Djemari menjelaskan selama ini jika akan membuat penambahan mata pelajaran tentu akan ada survey dan membandingkan dengan negara lain. Menurutnya saat membandingkan dengan negara lain yang pendidikannya setara, seperti Brunei dan Malaysia, jam pelajaran mereka jauh lebih sedikit. Namun, justru prestasi yang dicapai jauh lebih banyak. "Berdasar survey kami bukan soal jam pelajaran, tetapi efektivitas pelajaran itu," ucapnya.

Tidak hanya sampai pada pengurangan jumlah jam pelajaran agama tetapi juga pada konten pelajaran agama yang berbasis sekulerisme. Pada level kurikulum tingkat SD misalnya peserta didik diberikan materi agama dengan target hanya hafalan. Setelah selesai hafalan maka materi agama diberikan hanya sebatas informasi seolah olah Islam adalah bukan sebuah pandangan kehidupan yang harus diamalkan. Materi-materi agama pun hanya diberikan sebatas ibadah ritual individu. Fakta ini membuktikan bahwa Islam sedang dikebiri atau umat Islam sedang di jauhkan dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Begitu pun pada tingkat SMP, SMA sampai pada perguruan tinggi. Pada sisi yang lain yaitu para Guru yang mengajar mata pelajaran agama merupakan hasil kaderisasi sistem kapitalis sekuler sehingga pemahaman yang disampaikan kepada peserta didik pun tak jauh beda dengan materi yang diberikan yang hanya sebatas informasi, hafalan dan pemahaman sebatas ibadah ritual individu.


Fakta dilapangan dikalangan guru mata pelajaran agama khusus pada sekolah negeri pada tingkat SD, SMP dan SMA ada semacam pelatihan-pelatihan secara berkelanjutan yang diberikan oleh negara (Kemendiknas dan Kemenag) yang isinya hanya sebatas informasi dan penekanan pada ibadah ritual individu yang tujuannya agar para guru berfikir sekuler atau berfaham sekuler. Kegiatan tersebut menjadi semacam indikator dan pengawasan oleh negara agar pendidikan kapitalis sekuler tetap menjadi acuan. Bila ditemukan sekolah atau guru yang melakukan kritik terhadap sistem maka konsekuensinya akan ada sanksi administratif sampai dengan sanksi pemecatan atau penutupan.

Kondisi semacam ini menghasilkan para guru yang memiliki mindset kapitalis sekuler dan murid yang memiliki mindset kapitalis sekuler. Sehingga kerusakan terjadi tidak hanya pada murid saja bahkan gurunya sekaligus. Hasil Penelitian Annisa Foundation tahun 2006 di SMP dan SMA di Jawa Barat mengungkapkan, 42,3 persen remaja melakukan hubungan seks pertama kali saat di bangku sekolah. Mereka melakukannya berdasar saling suka, tanpa paksaan. Survei yang dilansir Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Desember 2008, menyebutkan, 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia telah melakukan seks pranikah. Sebagian besar dari mereka meyakini, berhubungan seks satu kali tak menyebabkan kehamilan.
 
Paling tinggi penderita AIDS di Jabar berusia 20 hingga 29 tahun, di mana jumlahnya mencapai 57 persen atau 2.002 dari 3.512 kasus AIDS hingga Desember 2010. Data itu menunjukkan para penderita diduga kuat sudah terinfeksi HIV sejak bangku sekolah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jabar sejak 1989 hingga Desember 2010 secara kumulatif terdapat 5.680 kasus HIV-AIDS di Jawa Barat. Di mana 3.512 merupakan penderita AIDS dan 2.168 HIV positif. Dari data tersebut, kasus AIDS yang paling tinggi tercatat pada kelompok usia 20 – 29 tahun, yaitu mencapai 2.002 kasus. "Sinyalemen ini menunjukkan mereka bisa saja terinfeksi HIV sejak usia sekolah. Seperti diketahui, masa perkembangan HIV hingga menjadi AIDS bias berkisar 10 tahun," ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riadi MPH, dalam rilis yang diterima detikbandung, Sabtu (22/1/2011).  Karena itu, kata dia, sosialisasi pencegahan HIV-AIDS di sekolah harus semakin gencar dilakukan. "Sosialiasi itu bisa melalui kegiatan dan pelajaran di sekolah. Program pencegahan HIV-AIDS ini diharapkan efektif menekan laju kasus HIV di kalangan remaja, khususnya para pelajar," katanya.

Banyak fakta lain yang menunjukan kerusakan-kerusakan dikalangan remaja  dan tidak kalah banyaknya dikalangan guru. Haris Munandar (59) guru olahraga SD Negeri Kalianyar, Kecamatan Kapas, Bojonegoro ditangkap polisi. Guru itu diamankan karena karena telah mencabuli 9 orang siswinya saat jam pelajaran berlangsung. Banyak kalangan yang menganggap peristiwa-peristiwa tersebut hanyalah masalah individu saja atau masalah pribadi. Solusi yang mereka tawarkan hanya sebatas pembinaan individu tanpa ada sanksi tegas. Kerusakan yang terjadi sebenarnya bukan masalah individu saja akan tetapi lebih kepada masalah aturan yang diterapkan ditengah-tengah masyarakat atau sistem kehidupan yang digunakan saat ini. Saat ini perilaku seks bebas menurut pandangan hukum positif indonesia sah-sah saja jika dilakukan suka sama suka. Tidak ada aturan yang bisa menghukum perilaku seperti ini sehingga kemaksiatan berlangsung secara legal dan formal. Bisa saja perilaku seks bebas ini karena motif ekonomi dan negara pun melegalkannya.

Fakta tersebut merupakan sedikit bukti dari ribuan fakta kegagalan sistem pendidikan yang ada saat ini. Dalam kasus pendidikan agama Islam misalnya Islam hanya diberikan sebatas baik atau buruk dan moral individu padahal dalam pendidikan Islam mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun seorang yang berhasil dalam pendidikan yang saat ini berjalan itu pun hanya sebagai professional yang terjajah, manusia budak, manusia kuli atau jongos. Dalam Islam, Pendidikan di sandarkan kepada sebuah mabda Islam yang dibangun berdasarkan akidah Islam melalui proses berfikir.  Dari sinilah terpancar nizham atau sistem kehidupan yang dapat memecahkan segala problematika kehidupan. Dalam pendidikan Islam ditekankan pada pembentukan kepribadian Islam yang terdiri dari pola fikir dan pola sikap. Maka dalam sistem pendidikan Islam materi yang diberikan adalah dengan memberikan pemikiran-pemikiran yang dibutuhkan untuk membentuk pola fikirnya. Kemudian pola sikapnya. Kemudian menjadikan akidah Islam sebagai pandangan hidupnya. Maka dari itu sistem pendidikan Islam dibangun berdasarkan sebuah mabda Islam yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari tingkat dasar hinga perguruan tinggi sehingga menghasilkan genersi Islam yang kuat dan tangguh dan akan menjadi pemimpin dunia. Dalam firman Allah SWT :

  
Artinya : kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Ali Imran : 110)


Karena itulah solusinya hanya ada pada perubahan sistem yang menyeluruh yang mencakup segala aspek kehidupan. Masalah individu tersebut sesungguhnya terkait dengan orang lain sehingga perlu ada aturan yang diterapkan untuk mengatur hubungan tersebut. Aturan yang diterapkan pun harus sahih dan terpercaya. Aturan yang sahih dan terpercaya hanyalah bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah yaitu syariat Islam.  Syariat Islam hanya bisa diterapkan secara menyeluruh dengan negara Islam atau Khilafah Islam. Oleh karena itu solusi dari semua kerusakan yang terjadi adalah dengan diterapkannya syariat Islam secara menyeluruh di tengah-tengah umat dalam bingkai Khilafah

Oleh : Ibnu Abdul Ghofur
Guru SDIT Insantama
Mahasiswa Program Pasca Sarjana Univ. Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta
HP : 085781120131
Super.state@hotmail.com

0 komentar:

Post a Comment

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget