Sunday, 10 March 2013


Pelaut yang ulung tidak akan muncul dari samudera yang tenang...


JLEB!

Siang itu, hati ana bener-bener kayak disamber petir, bagaikan sapi yang disembelih, trus klepek-klepek. Oh, No! Panah kata-kata itu bener-bener menembus jantungku, membawaku terbang ke langit ke tujuh. Jauh, jauh, dan jatuh lagi....

Apa sih...


Ya, bukan apa-apa. Darah muda ana emang lagi terinspirasi oleh kata-kata puitis dari blog kakak kelas ana. Dan, itulah sebabnya, ana mengetik ketikan ini...

Pelaut yang ulung tidak akan muncul dari samudera yang tenang...

Bayangin, seorang pelaut yang hidup di samudera yang tenang, tanpa ombak, badai, atau hewan-hewan laut buas yang siap ngancurin kapal. Apa yang terjadi? Tentu saja, pelaut itu akan hidup tenang, bebas ancaman. Akankah dia berhasil? Oh, tentu. Toh hidupnya tanpa ancaman. Mau kapalnya berlayar selambat keong juga, itu bukan masalah. Toh dia pasti akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Kenapa? Karena, tidak ada halangan yang menantinya di tengah jalan...

Tapi permasalahannya, apakah skenario kehidupan si pelaut bakalan datar kayak gitu doang?

Yah, sebenarnya sih, itu mah terserah penulis skenarionya. Tapi, tetep aja ga mungkin. (lihat lagi artikel Because you are the main character! Di Oke, perumpamaan aja nih. Bayangin kalo tiba-tiba kapal pelaut itu terkena badai selama berhari-hari. Cuaca buruk, ombak mengganas. Apakah pelaut itu bisa mengatasi cuaca buruk itu dengan selamat?

“Yaaa, bisa aja sih. Tergantung penulis skenarionya... Dengan keajaiban, walau tanpa perlengkapan dan pengalaman apa pun.........”

Hei, hei! Ini bukan negeri dongeng! Kita sedang berbicara kenyataan!

Oke, sekali lagi, bayangin. Secara normal, sekali lagi secara noooormal, itu gak mungkin! Kenapa? Karena walaupun dia pelaut sukses, tapi dia GAK punya PENGALAMAN dalam mengatasi berbagai permasalahan. Karena itulah, dia bukanlah pelaut yang bener-bener disebut sukses. Sejatinya, dia bukan siapa-siapa. Dia cuman orang biasa yang menamakan dirinya pelaut. Sama seperti ketika orang miskin ngaku punya harta karun, tapi ga bisa dibuktiin...

Karena dia ga punya pengalaman apa pun, alias jadi pelaut dengan instant, maka dia ga bakal tau cara mengatasi masalah-masalah di laut. Dia ga punya pengalaman. Otomatis, dia ga punya ilmu, ga tau cara ngatasin masalahnya. Why? Karena dalam fikirannya, tidak pernah terekam pemikiran sebelumnya mengenai cara mengatasi masalah tersebut. Apakah masalah itu bisa diatasi? Kalo NEKAT, tentu bisa. Tapi, apakah selalu bisa diatasi dengan baik dan benar? Apakah keberuntungan selalu terjadi? Tentu TIDAK!

Kan bisa aja, dia belajar ilmu laut, tanpa harus punya pengalaman?

Ya, itu emang bisa. Tapi, ga bakal efektif bro! Ga bakal pro! Seperti ketika kita baca buku resep masak, tapi ga pernah praktek masak. Kita tau teorinya, tapi ga tau MANA YANG SALAH dan MANA YANG BENAR! Selamanya, kita ga bakal tau letak kesalahan kita. Kita cuman tau teori. Otomatis, kesalahan yang pernah dilakukan pasti bakal terulang lagi dan lagi. Kita ga bakal bisa belajar dari kesalahan. Ga bisa belajar dari pengalaman!

Sama halnya antara teori mengendarai sepeda dan pengalaman mengendarai sepeda. Dari kedua hal tersebut, hasilnya bakal sama, yaitu bisa mengendarai sepeda. Tuaaapi, prosesnya beda bro! Beda pengalaman! Trus, masalah? Ya jelas masalah! Kalo teori, kita tau, bagaimana cara mengendarai sepeda. Tapi, kita cuman tau. Sekali lagi, cuuuman tau. Ketika mempraktekkan, pasti ada kendala, yang bisa aja, itu di luar teori yang kita ketahui. Tiba-tiba gagal, tiba-tiba salah teori. Nah, justru dari pengalamanlah, kita bisa belajar!

Pernah ngeliat bayi baru belajar jalan? Gimana? Jatuh bangun bukan? Ada ga bayi yang baru brojol dari rahim tiba-tiba langsung lari? Ada sih, tapi... itu khayalan! Ga realistis! Secara normal, itu ga mungkin! Ga ada prosesnya!

Nah, kenapa si bayi akhirnya bisa jalan? Ya, itu karena dia punya PENGALAMAN dan dia BELAJAR dari pengalamannya itu agar tidak terjadi lagi KESALAHAN sebelumnya. Ketika dia jatuh, maka ia belajar bahwa cara yang membuatnya terjatuh ternyata salah. Maka, ia akan mencoba cara baru yang tidak membuatnya terjatuh. Terus begitu hingga akhirnya ia dapat berjalan.

Sama juga ketika kita gagal mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita gagal, maka kita dapat pengalaman. Nah, dari situlah, kita tau, mana yang benar dan mana yang salah. Dengan begitu, kita dapat menerapkan cara yang benar dan tidak mengulangi kesalahan di lain waktu.

Karena, tanpa pengalaman, kita takkan tau kesalahan...

Karena....

Pelaut yang ulung tidak akan muncul dari samudera yang tenang...

Bingo! [Al_Fatih1453]

2 comments:

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget