Saturday, 9 June 2012

Pancasila :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pernah mendengar bunyi 5 sila di atas?
Benar 5 sila di atas adalah bunyi dari Pancasila yang –katanya– merupakan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila disetujui oleh panitia Sembilan pada tanggal 18 Agustus 2012, dengan berbagai perubahan yang sudah dilakukan. Pada mulanya bunyi Pancasila yang pertama adalah “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, namun dengan alasan tidak semua rakyat Indonesia memeluk agama Islam, maka dihapuslah 7 kata terakhir.


Pancasila, biasa kita dengar pada saat upacara bendera. Saat ini Pancasila menjadi –katanya– ideolog yang dianut oleh bangsa Indonesia. Bagaimanakah Islam memandang Pancasila sebagai “ideologi”?

Pancasila berasal dari panca dan sila, panca adalah lima dan sila adalah dasar atau asas. Sejak kemerdekaan Pancasila menjadi ideologi bangsa Indonesia. Jika dilihat dari pernyataan bahwa Pancasila sebagai ideologi, sungguh berbeda dengan kenyataannya. Pancasila hanya sebagai nilai-nilai saja, bukan sebagai ideologi yang dapat mengatur aspek kehidupan karena Pancasila hanya sebagai sekumpulan nilai yang dapat dimasuki oleh nilai-nilai lain dengan mudah. Sedangkan hakikatnya ideologi merupakan dasar yang mengatur segala aspek kehidupan dan harus konsisten, yang ibaratnya berdiri sendiri dan tidak dapat dipengaruhi oleh yang lainnya. Penerapan Pancasila pun banyak menimbulkan masalah, karena segala sesuatu yang dibuat oleh tangan manusia tidak akan sempurna. Atas dasar manusia sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan.

Jika, seperti itu adakah yang lebih layak menjadi ideologi? Tentu saja, ingatkah kalian pada Allah yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah? Dengan segala kesempurnaan yang telah Allah beri pada makhlukNYA. Lihatlah dunia ini beserta isinya, lihatlah makhluk-makhluk yang hidup berdampingan, siapakah yang mengatur keselarasan tersebut jika bukan Allah Sang Pencipta. Jika Allah menciptakan kehidupan ini, pastilah Allah menciptakan hukum yang mengatur segala aspek kehidupan, yang telah sempurna termaktub dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Islam sebagai ideologi yang mencakup segala aspek kehidupan, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Apakah ada manusia yang dapat membuat sebuah aturan menyeluruh sesempurna Al-Qur’an? Apakah ada manusia yang dapat membuat Al-Qur’an yang sejak awal diturunkannya hingga hari ini ada solusi atas segala masalah? Tidak! hanya Dzat Yang Esa saja yang dapat membuatnya. Namun, mengapa Al-Qur’an tidak menjadi dasar kehidupan? Inilah bukti kerusakan sistem, bahkan Pancasila pun tidak dapat menyelesaikan segala permasalahan hidup seperti kemiskinan, kebodohan, korupsi, perzinahan, dll. Inilah sistem kapitalisme-sekuler, segala cara akan dilakukan untuk mendapatkan apapun tak peduli halal dan haram.

Oleh karena itu sebagai remaja penerus, sudah menjadi kewajiban kita membenahi kerusakan yang ada. Wahai remaja, buka mata kalian lihat kerusakan yang disebabkan sistem ini! Buka pikiran untuk membenahi kerusakan ini! Jadilah “agent of change”! Kita kembalikan lagi cahaya Islam di dunia. Allahu Akbar!!!

-seruni aqila al-haq-

0 komentar:

Post a Comment

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget