Thursday, 5 September 2013



DAY II
Tepat pukul 01.45, para peserta tiba di Pos terakhir dalam kegiatan LDK 2 ini yang sekaligus menandakan titik terakhir atau garis finish di kegiatan ini. Muka kantuk ditambah lelah pun terlihat di raut wajah mereka. Sambutan oleh pihak pesantren yang mengantarkan peserta mulai dari kawasan pesantren hingga tempat makan peserta pun membuat peserta segar kembali. Aroma nasi sambal dengan ayam dan sayur sop mulai bedatangan di atas sebuah nampan kayu. Dengan lahap, mereka menyantap makanan yg sudah dihidangkan, suap demi suap yang nikmat karena sambal spesial milik desa setempat berhasil membuat mereka puas.


Masjid Ponok Pesantren Miftahul Falah bagaikan sebuah apartemen milik peserta malam itu. Aroma kaki-kaki yang belum bersih dari bau kaos kaki yang mereka pakai pun memenuhi seisi ruangan masjid. Tapi, hal tersebut tak dapat mengganggu kekhusyuan tidur mereka yang terlihat sangat letih. 

Memang tak disangka, waktu untuk sholat subuh datang begitu cepat, peserta dibangunkan dan kemudian diberi intruksi agar mengambil wudhu. Anehnya, hanya sedikit yang mengambil wudhu dan sisanya hanya bertayamum. “Dingin pak”. Jawab mereka ketika ditanya Bapak pembina. Memang faktanya, keadaan pesantren yang berada di atas bukit memaksa udara menjadi menusuk kulit di pagi hari. Wajar saja sebagian dari mereka bertayamum.

Kegiatan dilanjutkan dengan siraman rohani oleh Ust. Hendra selaku Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Falah, yang dilanjutkan evaluasi dan motivasi dari pembina kegiatan, Bapak Karebet Widjaja Kusuma. Sembari menunggu matahari terbit, mereka pun dibekali pengetahuan soal kondisi pesantren sebelumnya yang disampaikan oleh para alumni pesantren.

Menaklukkan puncak perbukitan untuk melihat kebun-kebun hasil dari jerih payah dari jajaran alumni maupun yayasan pesantren, kini kebun milik pesantren Miftahul Falah telah mencapai lebih dari 20 hektar. Memang sebuah prestasi yang luar biasa melihat umur pesantren ini yang masih belia. Sebelum mereka berangkat, mereka diharuskan terlebih dahulu menaklukkan pedasnya sambal khas desa untuk makan pagi.

Melewati jalan setapak yang sempit dan juga jauh memutar pun mereka tempuh. Diperkirakan sekitar 1 kilometer jarak yang harus mereka tempuh hingga sampai puncak. Di sana sudah menunggu kebun jambu dan kelapa muda yang berhasil memacu semangat mereka mendaki langkah demi langkah. Tepat pukul 08.00, mereka sudah berhadapan dengan pohon kelapa yang tinggi. Pembina pun memberi tantangan kpd mereka semua agar memanjat pohon tersebut satu per satu. Naufal DY menjadi pencoba pertama, kemudian dilanjutkan oleh Alif hingga baru berhasil di panjat oleh Nashir. Selama setengah jam, baru 3 peserta yang berhasil memanjat pohon tersebut. Dan sebagai eksekutor terakhir, adalah Yuda dan tanpa disangka dia pun berhasil menuju puncak. Sesi pemotretan pun menjadi penutup kegiatan di puncak tersebut.

Setelah sholat dhuha, mereka kembali mendapat sebuah misi untuk melakukan interview terhadap santri dan manajemen sekolah. Tugas ini hanya diberikan untuk para ikhwan, hingga memasuki waktu dzuhur dan mereka pun melaksanakan sholat jama’ah di masjid. Seusai sholat, mereka bersalaman dengan santri dan mudir pesantren sebagai tanda bahwa mereka sudah siap untuk dilepas kembali menuju kampung halaman IBS. 

Setelah makan siang, mereka berpamitan dengan staff dapur dan para karyawan lainnya. Kembali sesi pemotretan menjadi penutup makan siang kali itu. Wajah sumringah dari para staff dapur pun melepas perjalan pulang para peserta menuju Kampus Insantama Boarding School. Peserta mengendarai mobil yang sebelumnya membawa mereka masuk ke pesantren.

Rombongan LDK 2 “Sukses Taklukan Cianjur” akhirnya tiba di Masjid Nurul Amal Gunung Batu Bogor untuk menunaikan ibadah sholat maghrib serta isya. Setelah berbaris di depan masjid, rombongan pun menuju kampus SIT Insantama.

Sambil menikmati perjalanan menuju kampus IBS dengan berjalan kaki yang diperkirakan memakan waktu 30 menit, peserta pun bernyanyi dan mengumandangkan takbir yang sekaligus menggambarkan kesenangan dan juga kebahagiaan para peserta pasca menyukseskan kegiatan yang super dahsyat, LDK “Taklukkan Cianjur”.

Kumandang takbir serta kemeriahan penyambutan peserta LDK 2 pun membuat haru serta rasa bangga tersendiri dalam diri para peserta, hal ini terlihat dari wajah peserta yang diselimuti tawa girang setelah melihat penyambutan itu. Serangkaian acara penyambutan pun dilaksanakan, yang diakhiri dengan simbolisasi suksesnya kegiatan yang dilakukan setiap tahun, sejak tahun pertama oleh para siswa yang baru menginjakkan kaki di IBS. [Hafidz2201]

0 komentar:

Post a Comment

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget