DAY II
Tepat pukul 01.45, para peserta tiba di Pos terakhir dalam kegiatan LDK 2 ini yang
sekaligus menandakan titik terakhir atau garis finish di kegiatan ini. Muka
kantuk ditambah
lelah pun terlihat di raut wajah mereka. Sambutan
oleh pihak pesantren yang mengantarkan peserta mulai
dari kawasan pesantren hingga tempat makan peserta pun
membuat peserta segar kembali. Aroma nasi sambal dengan ayam dan sayur sop mulai bedatangan di
atas sebuah nampan kayu. Dengan lahap,
mereka menyantap makanan yg sudah dihidangkan, suap demi suap yang nikmat karena sambal spesial milik desa setempat berhasil membuat mereka puas.
Masjid Ponok Pesantren Miftahul Falah
bagaikan sebuah apartemen milik peserta malam itu. Aroma kaki-kaki yang belum
bersih dari bau kaos kaki yang mereka pakai pun memenuhi seisi ruangan masjid.
Tapi, hal tersebut tak dapat mengganggu kekhusyuan tidur mereka yang terlihat sangat letih.
Memang tak disangka, waktu untuk
sholat subuh datang begitu cepat, peserta dibangunkan dan kemudian diberi
intruksi agar mengambil wudhu. Anehnya, hanya sedikit yang mengambil wudhu dan sisanya hanya bertayamum.
“Dingin pak”. Jawab mereka ketika ditanya Bapak pembina. Memang faktanya,
keadaan pesantren yang berada di atas bukit memaksa udara menjadi menusuk kulit
di pagi hari. Wajar saja sebagian dari mereka bertayamum.
Kegiatan dilanjutkan dengan siraman
rohani oleh Ust. Hendra selaku Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Falah, yang dilanjutkan evaluasi dan motivasi dari pembina
kegiatan, Bapak Karebet
Widjaja Kusuma. Sembari menunggu matahari
terbit, mereka pun dibekali pengetahuan soal
kondisi pesantren sebelumnya yang disampaikan oleh para alumni pesantren.
Menaklukkan puncak perbukitan untuk
melihat kebun-kebun hasil dari jerih payah dari jajaran alumni maupun yayasan pesantren,
kini kebun milik pesantren Miftahul Falah telah mencapai lebih dari 20 hektar.
Memang sebuah prestasi yang luar biasa melihat umur pesantren ini yang masih
belia. Sebelum mereka berangkat, mereka diharuskan terlebih
dahulu menaklukkan pedasnya sambal khas desa untuk makan pagi.
Melewati jalan setapak yang sempit dan
juga jauh memutar pun mereka tempuh. Diperkirakan sekitar 1
kilometer jarak yang harus mereka tempuh hingga
sampai puncak. Di sana sudah
menunggu kebun jambu dan kelapa muda yang berhasil
memacu semangat mereka mendaki langkah demi langkah. Tepat pukul 08.00, mereka sudah berhadapan dengan pohon kelapa yang tinggi. Pembina pun memberi tantangan kpd
mereka semua agar memanjat pohon tersebut
satu per satu. Naufal DY menjadi pencoba pertama, kemudian dilanjutkan oleh
Alif hingga baru berhasil di panjat oleh Nashir. Selama setengah jam, baru 3
peserta yang berhasil memanjat pohon tersebut. Dan sebagai eksekutor terakhir, adalah Yuda dan tanpa disangka dia pun berhasil menuju puncak. Sesi pemotretan pun menjadi penutup kegiatan
di puncak tersebut.
Setelah sholat dhuha, mereka kembali mendapat sebuah misi untuk melakukan interview terhadap
santri dan manajemen
sekolah. Tugas ini hanya diberikan untuk para ikhwan, hingga memasuki waktu dzuhur
dan mereka pun melaksanakan sholat jama’ah
di masjid. Seusai sholat, mereka
bersalaman dengan santri dan mudir pesantren sebagai tanda bahwa mereka sudah
siap untuk dilepas kembali menuju kampung halaman IBS.
Setelah makan siang, mereka berpamitan
dengan staff dapur dan para karyawan lainnya. Kembali sesi pemotretan menjadi
penutup makan siang kali itu. Wajah sumringah dari para staff dapur pun melepas
perjalan pulang para peserta menuju Kampus Insantama Boarding School. Peserta
mengendarai mobil yang sebelumnya membawa mereka masuk ke pesantren.
Rombongan LDK 2 “Sukses Taklukan
Cianjur” akhirnya tiba di Masjid Nurul
Amal Gunung Batu Bogor untuk menunaikan ibadah sholat maghrib serta isya. Setelah
berbaris di depan masjid, rombongan pun menuju kampus SIT Insantama.
Sambil menikmati perjalanan menuju kampus
IBS dengan berjalan kaki yang diperkirakan memakan waktu 30 menit, peserta pun
bernyanyi dan mengumandangkan takbir yang sekaligus menggambarkan kesenangan
dan juga kebahagiaan para peserta pasca menyukseskan kegiatan yang super
dahsyat, LDK “Taklukkan Cianjur”.
Kumandang takbir serta kemeriahan
penyambutan peserta LDK 2 pun membuat haru serta rasa bangga tersendiri dalam diri para peserta, hal ini
terlihat dari wajah peserta yang diselimuti tawa girang setelah melihat
penyambutan itu. Serangkaian acara penyambutan pun dilaksanakan,
yang diakhiri dengan simbolisasi suksesnya kegiatan yang dilakukan setiap tahun,
sejak tahun pertama oleh para siswa yang baru menginjakkan kaki di IBS. [Hafidz2201]
0 komentar:
Post a Comment