Wednesday, 4 September 2013


Berdo’a serta ikhtiarlah yang menjadi rahasia kesuksesan peserta LDK 2 “Taklukkan Cianjur”. Setelah kurang dari enam hari melakukan fundrising ke sejumlah donatur & sponsor di dalam & luar Bogor, dengan mengumandangkan syukur dan takbir, total dana yang mereka butuhkan diumumkan oleh ketua pelaksana LDK 2 Dhiyauddin Abdur Rofi’ sukses terkumpul di saat-saat terakhir. Satu hari sebelum kegiatan dimulai! Senyum ceria serta keharuan pun terlihat di raut wajah para peserta, walaupun mereka yakin bahwa perjuangan belum selesai di titik tersebut. Di depan mereka, masih menanti tantangan berat “Taklukkan Cianjur yang akan ditempuh oleh para peserta lewat berjalan kaki dengan total jarak 57 km dari 120 km.
 

Segala persiapan pun telah mereka lakukan. Mulai dari jogging (berlari kecil) setiap hari hingga persiapan logistik yang akan mereka bawa selama kegiatan. Huuuft, MANTAP! Tapi, sungguh sangat disayangkan. Satu hari sebelum hari H, sebuah kecerobohan membuat para peserta hampir drop untuk melanjutkan kegiatan. Bagaimana tidak? Di jam-jam terakhir sebelum LDK 2 dimulai, dana sejumlah Rp. 5.000.000 yang telah mereka kumpulkan tiba-tiba lost. Dengan sigap, mereka berusaha untuk menemukan dana yang hilang itu hingga sang pembina ikut turun tangan dalam masalah ini. 

Dan lagi-lagi, kekuatan team building antar peserta membuat sebuah keyakinan dan keberanian yang tak terduga. Walau rintangan menghadang, mereka tetap bertekad untuk melaksanakan seluruh rancangan kegiatan 2 hari 1 malam LDK 2 esok harinya. Subhanallah... 

Satu malam sebelumnya, siswa-siswi SMAIT Insantama kelas 10 melakukan training yang bertemakan “Samudera Kepemimpinan” yang diisi oleh Ust. Agung Wisnu hingga pukul 22.00 WIB. Para peserta pun mendapatkan ilmu baru. Dalam training itu, ada 4 hal yang ditekankan oleh beliau. Keyakinan, Bersyukur dengan sangat dalam, Jawul Haroki dan Jawul Jama’i. Dengan berbekal keberanian dan kepercayaan antar peserta, mereka bertekad untuk menaklukan LDK 2 dengan mengusung tema “Taklukan Cianjur “  yang akan dilaksanakan keesokan harinya. 

Esok harinya...
Setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di aula SDIT Insantama rangkaian kegiatan hari petama pun di mulai.  

DAY I
Hari besar bagi peserta pun dimulai, hari ketika ujian berat telah menanti para peserta LDK 2 dengan mengusung tema “Taklukan Cianjur”. Mereka bertekad untuk berjalan sejauh 57 km dari total 120 km ke kota Cianjur. Sesi demi sesi sebelum pelepasan para peserta pun dilaksanakan pagi hari, pukul 05.00 hingga 06.05 mulai dari makan pagi dengan hanya dua butir telur dan satu buah pisang +dua botol air. yang kemudian dilanjutkan testimoni pelepasan oleh ketua FOSIS SMAIT Insantama Bpk. Abdullah Fanani dan Bpk. Andi Rizal, selaku wakasek yang sekaligus menjadi amir safar dalam acara LDK ini.

Semangat dan senyuman yang dibarengi dengan kekompakan pun tergambar lewat takbir demi takbir, sejak langkah pertama dihentakkan. Mereka pun menjadi saksi terakhir keberangkatan mereka dalam menempuh misi TAKLUKKAN CIANJUR. Pukul 06.07 Peserta memulai perjalanan menuju Pos 1 dengan kobaran semangat yang sudah ditanam melalui serangkaian kegiatan sebelum LDK 2 ini.

Setelah istirahat beberapa menit, peserta pun kembali melangkah. Pukul 08.00 peserta tiba di Masjid Roosniyah BNR yang langsung disambut oleh ust. Dadang Kholiyullah selaku pembicara di Pos satu ini. Dalam pembicaraannya, beliau memaparkan lima jurus jitu menuju kesuksesan.  Rabbanaa Aatinaa fiddunyaa Hasanah Wafil Aakhirati Hasanah Waqinaa ‘Azaabannaar. Pertama, kita harus terus bersyukur dengan mempercepat kemandirian kita. Kedua, beliau berpesan agar para peserta memasuki lingkungan yang kondusif dalam berencana. Ketiga, meningkatkan kedisplinan. Keempat pantang mengeluh. Dan yang terakhir adalah, jangan pernah meninggalkan ALLAH SWT. Kegiatan di pos satu ditutup pukul 08.55 dengan penyerahan cinderamata yang kemudian dilanjutkan dengan sesi pemotretan.

Alhamdulillah, Luarrr Biasa, Allahu Akbar!! Hanya berselang beberapa menit, peserta pun tiba di pos dua, yaitu perkebunan BIOTROP  IPB. Di sana, mereka diperkenalkan dengan buah lokal dengan genre international yaitu pepaya asal belanda. Unik. Tapi, memang yang unik selalu menarik. Pepaya tersebut membuat peserta penasaran sehingga mereka terlihat lahap saat temannya membagikan potongan buah pepaya tersebut di saat makan siang. Makan siang pukul 13.00 yang dilanjutkan lagi dengan penyerahan cenderamata.

Setapak demi setapak jalanan aspal pun mereka lalui dengan gembira, hingga tanpa diduga mereka sudah sampai di sebuah masjid yang menjadi pos bayangan. Dengan khusyu’, para peserta melaksanakan sholat dzuhur yang kemudian menjama takhir sholat ashar. Bagian seru pun dimulai. Tempat wudhu mereka tergolong special. Adalah air yang selalu mengalir tanpa harus membuka tutup keran. Hehehe, sungai maksudnya. Ya, mereka wudhu di sungai yang terlihat jernih dari kejauhan. Di sela-sela wudhu, ada sesuatu yang tak diduga. Sebuah pempers atau popok bayi yang ikut terbawa arus sungai berhasil membuat peserta tertawa terpingkal-pingkal, bahkan para pembina.

Perjalanan pun kembali dilakukan dengan masih mengusung semangat di jiwa para peserta demi menyukseskan misi mereka menaklukkan Cianjur. Setelah beberapa kali beristirahat, perjalanan kali ini dilanjutkan mengendarai angkot menuju Pos 3, yaitu WADI FM. Senyuman para karyawan stasiun radio tersebut menjadi sambutan hangat bagi peserta, empat orang peserta langsung ditunjuk untuk melakukan rekaman yang seharusnya menjadi siaran on air pertama bagi mereka. Keterlambatan peserta sampai di tempat selama hampir dua jam pun tidak menjadi masalah. Toh mereka mendapatkan pengalaman siaran off air. Seperti sebelumnya kegiatan ditutup dengan penyematan cenderamata kepada perwakilan dari WADI FM.

Petualangan mereka kembali dilanjutkan. Lagi-lagi, mengendarai angkot menjadi alternatif, dikarenakan tidak mungkin berjalan kaki hingga masjid Atta’awun Puncak. Mereka memanfaatkan waktu jeda perjalanan sebagai break time untuk tidur selama perjalanan. Setibanya di sana, mereka langsung ditugaskan untuk menyantap dua makanan khas puncak, yaitu jagung bakar dan sekuteng panas. Kata-kata panas, pedas dan segaaarrr pun terlempar dari mulut mereka sehabis menyantap hidangan spesial barusan

Untuk pertama kalinya, di LDK kali ini menjadi momen yang paling Te O Pe Be  Ge Te dibandingkan dengan tiga angkatan sebelumnya. Di tahun ini, kegiatan mulai dari sholat berjama’ah yang berwudhu dengan air super dingin hingga saatnya melanjutkan perjalanan, mereka lewati without dinner. Yang lebih mantap lagi, di pos ini mereka jalani tanpa ada rehat sejenak karena intruksi dari pembina, “Kita akan langsung berangkat ke Kota Bunga (pos selanjutnya), karena kita sedang mengejar deadline waktu. Bisa-bisa, Anda tidak sempat tidur jika kita tidak berangkat sekarang dan menuju ke pesantren (pos terakhir). Karena angkatan sebelumnya tidak ada yang seperti ini, maka kalian telah berhasil membuat rekor sendiri... Takbiiir!!!” Seru Bapak Karebet memotivasi mereka.

Dan disinilah rekor baru mereka dapatkan. Tanpa basa-basi, langkah mantap mereka untuk melanjutkan petualangan kembali dilakukan. Dengan seruan takbir dan sorakan lagu Samudera Kehidupan yang kompak menemani langkah mereka menuju Kota Bunga. Enam buah mobil yang akan mengantar peserta LDK 2 menuju pesantren Miftahul Falah sudah menunggu ketika mereka tiba di kota Bunga.

[Hafidz2202]

0 komentar:

Post a Comment

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget