Berdo’a serta ikhtiarlah yang menjadi rahasia kesuksesan peserta LDK 2 “Taklukkan Cianjur”. Setelah kurang dari enam hari
melakukan fundrising ke sejumlah
donatur & sponsor di dalam & luar Bogor, dengan mengumandangkan syukur
dan takbir, total dana yang mereka butuhkan diumumkan oleh ketua pelaksana LDK
2 Dhiyauddin Abdur Rofi’ sukses terkumpul di saat-saat terakhir. Satu hari sebelum kegiatan dimulai! Senyum ceria serta keharuan pun
terlihat di raut wajah para peserta, walaupun mereka yakin bahwa perjuangan
belum selesai di titik tersebut. Di depan mereka, masih
menanti tantangan berat “Taklukkan Cianjur” yang akan
ditempuh oleh para peserta lewat berjalan kaki dengan total jarak 57 km dari 120
km.
Segala persiapan pun telah mereka
lakukan. Mulai
dari jogging (berlari kecil) setiap hari hingga persiapan logistik yang akan
mereka bawa selama kegiatan. Huuuft, MANTAP! Tapi, sungguh sangat disayangkan. Satu hari sebelum hari H, sebuah
kecerobohan membuat para peserta hampir drop
untuk melanjutkan kegiatan. Bagaimana tidak? Di
jam-jam terakhir sebelum LDK 2 dimulai, dana sejumlah Rp. 5.000.000 yang telah
mereka kumpulkan tiba-tiba lost. Dengan sigap, mereka berusaha untuk menemukan dana yang hilang itu hingga sang
pembina ikut turun tangan dalam masalah ini.
Dan lagi-lagi, kekuatan
team building antar
peserta membuat sebuah keyakinan dan keberanian yang tak
terduga. Walau
rintangan menghadang, mereka tetap bertekad
untuk melaksanakan seluruh rancangan
kegiatan 2 hari 1 malam LDK 2
esok harinya. Subhanallah...
Satu
malam sebelumnya, siswa-siswi SMAIT
Insantama kelas 10 melakukan training
yang bertemakan “Samudera Kepemimpinan” yang diisi oleh
Ust. Agung Wisnu hingga pukul 22.00 WIB.
Para peserta pun mendapatkan ilmu baru. Dalam training itu, ada 4 hal
yang ditekankan oleh beliau. Keyakinan, Bersyukur dengan sangat dalam, Jawul
Haroki dan Jawul Jama’i. Dengan berbekal keberanian dan kepercayaan antar
peserta, mereka bertekad untuk menaklukan LDK 2 dengan mengusung tema “Taklukan
Cianjur “ yang akan dilaksanakan
keesokan harinya.
Esok harinya...
Setelah melaksanakan sholat subuh
berjama’ah di aula SDIT Insantama rangkaian kegiatan hari petama pun di
mulai.
DAY I
Hari besar bagi peserta pun dimulai,
hari ketika ujian berat telah menanti para
peserta LDK 2 dengan mengusung tema “Taklukan Cianjur”. Mereka bertekad untuk berjalan sejauh
57 km dari total 120 km ke kota Cianjur. Sesi demi sesi sebelum pelepasan para
peserta pun dilaksanakan pagi hari, pukul 05.00 hingga 06.05 mulai dari makan
pagi dengan hanya dua butir telur dan satu buah pisang +dua botol air. yang
kemudian dilanjutkan testimoni pelepasan oleh ketua FOSIS SMAIT Insantama Bpk.
Abdullah Fanani dan Bpk.
Andi Rizal, selaku wakasek yang sekaligus menjadi
amir safar dalam acara LDK ini.
Semangat dan senyuman yang dibarengi dengan
kekompakan pun tergambar lewat takbir demi takbir, sejak langkah pertama dihentakkan.
Mereka pun menjadi saksi terakhir keberangkatan mereka dalam menempuh
misi TAKLUKKAN CIANJUR. Pukul 06.07 Peserta
memulai perjalanan menuju Pos 1 dengan kobaran semangat yang sudah ditanam
melalui serangkaian kegiatan sebelum LDK 2 ini.
Setelah istirahat beberapa menit, peserta pun kembali melangkah. Pukul
08.00 peserta tiba di Masjid Roosniyah BNR yang langsung disambut oleh ust.
Dadang Kholiyullah selaku pembicara di Pos satu ini. Dalam pembicaraannya,
beliau memaparkan lima jurus jitu menuju kesuksesan. Rabbanaa Aatinaa fiddunyaa Hasanah Wafil Aakhirati
Hasanah Waqinaa ‘Azaabannaar. Pertama, kita harus terus bersyukur dengan
mempercepat kemandirian kita. Kedua, beliau berpesan agar para peserta memasuki
lingkungan yang kondusif dalam berencana. Ketiga, meningkatkan kedisplinan. Keempat
pantang mengeluh. Dan yang terakhir adalah, jangan pernah meninggalkan ALLAH SWT. Kegiatan di pos satu
ditutup pukul 08.55 dengan penyerahan cinderamata
yang kemudian dilanjutkan dengan sesi pemotretan.
Alhamdulillah, Luarrr Biasa, Allahu Akbar!! Hanya berselang
beberapa menit, peserta pun tiba di pos dua, yaitu perkebunan BIOTROP IPB. Di sana, mereka diperkenalkan
dengan buah lokal dengan genre international yaitu pepaya asal belanda.
Unik. Tapi, memang yang unik selalu menarik. Pepaya tersebut membuat peserta
penasaran sehingga mereka terlihat lahap saat temannya membagikan potongan buah
pepaya tersebut di saat makan siang. Makan siang pukul 13.00 yang dilanjutkan
lagi dengan penyerahan cenderamata.
Setapak demi setapak jalanan aspal pun
mereka lalui dengan gembira, hingga tanpa diduga mereka sudah sampai di sebuah
masjid yang menjadi pos
bayangan. Dengan khusyu’, para peserta melaksanakan sholat dzuhur
yang kemudian menjama takhir sholat ashar. Bagian seru pun dimulai. Tempat wudhu mereka
tergolong special. Adalah air yang selalu mengalir tanpa harus membuka tutup
keran. Hehehe, sungai maksudnya. Ya,
mereka wudhu di sungai yang terlihat jernih dari kejauhan. Di sela-sela wudhu, ada sesuatu
yang tak diduga. Sebuah pempers atau
popok bayi yang ikut terbawa arus sungai berhasil membuat peserta tertawa terpingkal-pingkal, bahkan para
pembina.
Perjalanan pun kembali dilakukan
dengan masih mengusung semangat di jiwa para peserta demi menyukseskan misi
mereka menaklukkan
Cianjur. Setelah beberapa kali beristirahat, perjalanan kali ini dilanjutkan
mengendarai angkot menuju Pos 3, yaitu
WADI FM. Senyuman para karyawan stasiun radio tersebut
menjadi sambutan hangat bagi peserta, empat orang peserta langsung ditunjuk
untuk melakukan rekaman yang seharusnya menjadi siaran on air pertama bagi
mereka. Keterlambatan
peserta sampai di tempat selama
hampir dua jam pun tidak menjadi masalah. Toh mereka mendapatkan pengalaman siaran off air.
Seperti sebelumnya kegiatan ditutup dengan penyematan cenderamata kepada
perwakilan dari WADI FM.
Petualangan mereka kembali dilanjutkan.
Lagi-lagi, mengendarai angkot menjadi alternatif, dikarenakan tidak mungkin
berjalan kaki hingga masjid Atta’awun Puncak. Mereka memanfaatkan waktu jeda
perjalanan sebagai break time untuk tidur selama perjalanan. Setibanya di
sana, mereka langsung ditugaskan untuk
menyantap dua makanan khas puncak, yaitu
jagung bakar dan sekuteng panas. Kata-kata panas, pedas dan segaaarrr pun
terlempar dari mulut mereka sehabis menyantap hidangan spesial barusan.
Untuk pertama kalinya, di LDK kali ini
menjadi momen yang paling Te O Pe Be Ge Te dibandingkan
dengan tiga angkatan sebelumnya. Di tahun ini, kegiatan
mulai dari sholat berjama’ah yang berwudhu dengan air super dingin hingga
saatnya melanjutkan perjalanan, mereka
lewati without dinner. Yang lebih mantap lagi, di pos ini mereka jalani
tanpa ada rehat sejenak karena intruksi dari pembina, “Kita akan langsung
berangkat ke Kota Bunga (pos selanjutnya), karena kita sedang mengejar deadline
waktu. Bisa-bisa, Anda
tidak sempat tidur jika kita tidak berangkat sekarang dan menuju ke pesantren (pos terakhir). Karena angkatan sebelumnya tidak ada yang seperti ini, maka kalian telah berhasil membuat rekor sendiri... Takbiiir!!!”
Seru Bapak Karebet memotivasi mereka.
Dan disinilah rekor baru mereka
dapatkan. Tanpa basa-basi, langkah mantap
mereka untuk melanjutkan
petualangan kembali dilakukan. Dengan seruan takbir dan sorakan lagu Samudera
Kehidupan yang kompak menemani langkah mereka menuju Kota Bunga. Enam buah
mobil yang akan mengantar peserta LDK 2 menuju pesantren Miftahul Falah sudah
menunggu ketika mereka tiba di kota Bunga.
[Hafidz2202]
0 komentar:
Post a Comment