Kamis
[19/09] adalah hari terakhir kegiatan LKMM yang diikuti siswa – siswi SMAIT
Insantama yang diselenggarakan di Desa Dawungsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten
Garut, sejak Selasa[17/09]. Acara di hari ketiga ini adalah presentasi hasil
analisis SWOT yang telah dilakukan di hari sebelumnya. Presentasi akan
dilaksanakan di Balai Desa Dawungsari dihadapan Bapak Kepala Desa beserta
jajarannya, dan juga tokoh masyarakat.
Hawa
dingin langsung menyerbu saat kami berjalan menuju Mushola Al-Wasilah untuk
melaksanakan sholat subuh berjamaah dan langsung dilanjutkan dengan kultum yang
dibawakan oleh teman – teman kita. Tepat setelah kultum pukul 05.25, dibimbing
Bapak Karebet Widjajakusuma selaku pembina, gladiresik presentasi pun berhasil
dilaksanakan meskipun dengan tubuh yang menggigil kedinginan. Seusai gladiresik
pukul 08.03 kami dipersilakan kembali ke basecamp masing - masing untuk
beristirahat sekaligus bersiap untuk pergi ke balai desa.
Waktu
istirahat pun habis, dan itu artinya kami harus berjalan menuju balai desa.
Pukul 08.22, kami pun berangakat ke balai desa untuk presentasi. Perlu
diketahui bahwa Balai Desa Dawungsari ini berfungsi pula sebagai kelas di SDN
Dawungsari III. Tak heran saat kami sampai kegiatan belajar mengajar pun sedang
berlangsung, sehingga kelas 5 yang kelasnya berfungsi sebagai ruang rapat balai
desa pun mengalami perubahan jadwal agar ruangannya dapat dipakai untuk
presentasi kami.
Sembari
menunggu persiapan ruangan, terbesit keinginan untuk berkenalan dengan murid –
murid di SDN Dawungsari III ini. Akhirnya, beberapa orang dari kami menemui Ibu
Kepala Sekolah untuk meminta izin. Setelah berbincang dengan Ibu Kepala Sekolah
dan beberapa guru, kami diizinkan untuk mengisi jam pelajaran kosong di kelas
6. Yang menarik, murid – murid di sana menyambut kami dengan gembira.
Usai
bermain dengan siswa kelas 6 tersebut, kami berkumpul di ruang rapat Balai Desa
Dawungsari yang sebelumnya berfungsi sebagai kelas 5. Acara dimulai pukul 10.00
dan dibuka oleh teman kami, Kurnia Adi Permana dan Fairuz Abadi sebagai MC, dan
dilanjutkan dengan pembacaan tilawah oleh Aziz. Kemudian sambutan dari Bapak
Ikbar selaku perwakilan guru SMAIT Insantama. Terakhir, sambutan dari kepala
desa, Bapak Sutisna. Alhamdulillah, acara ini disambut baik oleh kepala desa
dan warga sekitar.
Presentasi
ini dibuka oleh Silmi Fatha Robbani selaku presentator pertama yang menjelaskan
tentang seluk beluk LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Menengah).
Disambung oleh Adzkiaturrahmah yang mempresentasikan tentang Analisis SWOT.
Teman kita yang satu ini sukses menciptakan suasana hangat dalam acara
tersebut. Diakhiri oleh presentasi dari M. Farhan Fauzy sebagai presentator
terakhir, acara ini sukses membuat seluruh audiens bertepuk tangan dan berdecak
kagum.
Rangkaian
acara presentasi pun usai. Tiba saatnya komentar dari Bapak Sutisna, Kepala
Desa Dawungsari. Dalam komentarnya, beliau menyatakan rasa kagum dan ucapan
terimakasih kepada siswa – siswi SMAIT Insantama. Dan dalam komentarnya pula,
bapak Sutisna mengoreksi beberapa hal yang harus dikoreksi dalam presentasi
kami. Komentar dilanjutkan oleh Bapak Koko, Kepala Desa Dawungsari sebelumnya.
Selain Bapak Koko, tokoh masyarakat pun ikut berkomentar tentang presentasi kami.
Tak diduga, sesi komentar berlangsung seru karena tokoh masyarakat setempat
yang cukup kritis.
Selepas
mengikuti jalannya sesi komentar yang seru tadi, audiens dihibur oleh dua buah
lagu yang dibawakan oleh grup nasyid Alphabet. Langsung dilanjutkan dengan
penyerahan cendramata oleh Ketua OSIS SMAIT Insantama, M. Shiddiq Ilham Noor
kepada Bapak Sutisna selaku Kepala Desa Dawungsari, dan penyerahan cendramata
kepada Bapak Umar Noorhadi selaku Ketua Adm. PTPN VIII oleh Bapak Ikbar. Acara
ini ditutup dengan doa yang dibawakan oleh tokoh masyarakat setempat.
Rangkaian
kegiatan LKMM selama tiga hari pun usai. Saatnya bagi kami, siswa – siswi SMAIT
Insantama selaku peserta kembali ke sekolah kami tercinta di Bogor. Pukul 14.03
seusai istirahat dan beres – beres, kami pun memulai perjalanan pulang dengan
berjalan kaki sejauh 3 km untuk mencapai lokasi dimana bis telah menunggu kami.
Sepanjang
perjalanan menuju tempat bis menunggu, kami menikmati pemandangan Desa
Dawungsari untuk terakhir kalinya. Hamparan sawah, kebun- kebun sayur, kandang
– kandang sapi dan kambing, juga warga sekitar, rasanya sulit sekali untuk
ditinggalkan. Sepanjang jalan, anak – anak kecil dan ibu – ibu di desa kami
sapa dan kami salami. Tiga hari perjalanan kami adalah pelajaran besar yang tak
dapat dilupakan.
Setelah
berjalan cukup jauh dan melelahkan, pukul 15.25 kami tiba di lokasi tempat bis
menunggu dan bis pun segera berangkat meninggalkan tanah Garut menuju Bogor.
Melepas lelah, kami beristirahat di bis.
Pukul
15.40 bis kami berhenti di sentra oleh – oleh. Kami pun dipersilakan membeli
oleh – oleh di tempat tersebut. Kami pun segera memburu jajanan khas yang akan
kami bawa sebagai buah tangan. Usai membeli oleh – oleh, pukul 16.25 kami
melanjutkan perjalanan kembali menuju Bogor.
Tak
terasa perjalanan yang menghabiskan kurang lebih lima jam pun usai. Pukul 21.03
bis kami sampai di Masjid Nurul Amal. Kami pun bergegas turun dan langsung
mengambil air wudhu bersiap melaksanakan sholat maghrib dan isya berjamaah.
Selepas sholat berjamaah, rombongan kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan
kaki dari Masjid Nurul Amal sampai SIT Insantama.
Rasa
lelah segera terbayar saat melihat kakak – kakak dan adik – adik kelas di depan
gerbang SIT Insantama menyambut kami sekitar pukul 21.30. Kembang api, lemparan
air, hingga lilin – lilin di lapangan membuat semangat kami terisi kembali.
Setelah pembukaan dan ucapan selamat datang dari adik –adik, dilanjut dengan
sambutan dari Bapak Karebet selaku pembina. Dalam sambutannya, Bapak Karebet
sedikit bercerita tentang kegiatan LKMM ini. Beliau juga menyampaikan kesan
pesan warga Desa Dawungsari terhadap kegiatan LKMM. Dilanjut dengan kesan pesan
dan ucapan terimakasih dari ketua pelaksana LKMM 2013, M. Farhan Fauzy. Ditutup
dengan doa oleh Mudir IBS, Ustadz Muhibuddin. Sebelum memulai doa, Ustadz
Muhibuddin menyampaikan harapannya, “Setelah kegiatan LKMM berlangsung, semoga
cerita – cerita positif yang dibawa dapat memberikan efek positif pula baik di
sekolah maupun di boarding,” begitu Ustadz Muhibuddin menyampaikan.
Menutup
segala kegiatan LKMM ini, sambil beristirahat dan makan malam bersama dengan
menu nasi Padang, kami bernostalgia sedikit tentang perjalanan kita selama di
Garut. Kami harap apa – apa yang dapat diambil sebagai pelajaran dan ilmu –
ilmu yang didapat selama tiga hari ke belakang ini dapat bermanfaat di hari
esok dan seterusnya.
0 komentar:
Post a Comment