Monday 20 February 2012


Saat gue, loe, kita dimabuk cinta!
Adakah perasaan yang lebih hebat dan dashyat daripada jatuh cinta?

Banyak orang bilang ketika jatuh cinta nggak ada yang lebih nikmat daripada menjalin cinta dengan orang yang dicintai. Mengingat namanya saja sudah membuat hati berdesir hebat, darah maratonan dari otak ke kaki lalu balik lagi ke otak, jantung push up nggak karuan ‘dag dig dug’, apalagi kalau bersentuhan dengan yang dicintai, rasanya merinding sampai ke hati, napas kadang tersengal aneh, ataupun lidah jadi kelu. Hayo... bener kan??

Jatuh cinta= pacaran, ritual wajib????

Lalu, ketika kita jatuh cinta sepertinya ada kesepakatan bersama, bahwa cinta nggak mungkin bisa diraih tanpa pacaran. Pacaran itu kudu, wajib bin harus. Padahal, pasti udah sering denger tentang bahwa dalam Islam PACARAN itu DOSA. Karena mendekati zina mbak, mas, teteh, aa’, ibu dan bapak. Dalam Islam mendekati zina aja dilarang dan berdosa. Bagaimana zinanya, pasti sangat-sangat dilarang dan sangat-sangat berdosa.


“Wah, itu mah relatif,” suatu waktu ada yang membantah, ada yang bilang yang penting saling menjaga, pacaranlah yang sehat, jangan sering ketemuan, pacaran itu yang penting, no touch, no huge, no kiss no sex. Bahkan ada beberapa ustadz yang menganjurkan pacaran Islami (Ampun, ustadz... itukan mendekati zina, zina kan nggak hanya berhubungan sex dengan pasangan yang tidak halal, zina itu ada zina hati, mata, telinga, mulut dan anggota badan yang lain). Sobat segeralah melakukan PHK, Putus Hubungan Kekasih, saat ini juga. Atau bilang “loeh gueh end” secepatnya. Buruan sebelum ajal menjemput.

Punya Alasan Berpacaran, gombal!!!
“Tunggu gue punya alasan logis kenapa gue pacaran,” celetuk salah seorang, kemudian ia mengeluarkan alasan sampai lebih dari tiga biji. Wow... hebat banget nih orang. Dia pasti menang deh lomba mengarang, hehehe. Tapi, kesemua alasan yang diberikan pasti dijamin gombal banget. Makanya patut diuji kebenarannya.

1. Pacaran adalah cara yang tepat untuk mengenal pasangan. Benarkah?

BUMBATA, Buka Mata Buka Telinga! Banyak kenyataannya nggak kayak gitu. Yang pacaran malah lebih cepet cerainya dari pada emak dan bapak kita yang nggak pake proses pacaran. Yang harus dipahami bagi yang berpacaran adalah selama berpacaran biasanya orang malah nutup-nutupin kelemahannya. Kalau nggak ditutupin pasti cepet bubarnya. Makanya, kalau proses pacaran itu nggak ngejamin untuk mengenal pasangan kamu lebih dalem, malah yang ada dikibulin terus.

2. Katanya pacaran mendewasakan diri?

Hohoho...benarkah? padahal kedewasaan itu ditandai dengan menerima pasangan apa adanya dan berani berkomitmen untuk 3s (syar’i, serius, setia). Yang namanya berkomitmen serius cuma ada di jenjang pernikahan, di pacaran mah nggak ada. Coba deh, salah satu tujuan pacaran kalau ditengah jalan kita nggak nemu kecocokan, biar bisa putus dan cari yang lebih baik. Hayo, Katanya terima apa adanya. Berarti itu nggak setia, serius dan syar’i. Sekomitmen apapun pacaran itu, gombal dan bulshit kalau nggak berani komitmen buat nikah. Banyak kan faktanya orang pacaran malah nggak berani komit buat menikah!

3. Pacaran itu bikin kita semangat ibadah, semangat belajar!

Tolong deh, sobat. Ibadah itu niatnya harus murni karena Allah. Pamrih dan nggak ikhlas dong jika ibadah baru semangat kalau ada pacar. Ibadah karena orang lain nggak akan memberikan pahala sedikitpun bagi pelakunya lho. Cuma Allah yang bisa ngasih pahala.

4. Pacaran lebih hemat ketimbang menikah,lho!

Yah, bisa jadi. Kalau sang cowok tipe pria ekonomis, berkorban sekecil-keccilnya untuk dapet sebanyak-banyaknya. Tapi, dalam kamus pacaran, lelaki kayak gitu mah banyak ditinggalin ceweknya. Soalnya, cewek merasa cowoklah yang harus berkorban sebanyak-banyaknya,hehehe. Kalau ada cowok yang jarang keluar uang pas pacaran, hanya ada dua kemungkinan; pelit atau kere. Huehehehe.

Emang nikah itu lebih mahal daripada pacaran, tapi kalian para COWOK GENTLEMAN yang nggak pacaran tapi memilih menikah, uang yang dikeluarkan lelaki untuk menafkahi keluarganya bernilai pahala disisi Allah. Sedangkan uang yang dikeluarkan buat pacar dimata Allah itu sia-sia bahkan dosa. Nah, pilih yang mana?

5. Pacaran nggak ngedeketin kita ke zina kok!

Udahlah, alasan yang ini mah, nggak bisa diterima. Soalnya, sekarang nggak ada lagi yang namanya pacaran no touch, no huge, no kiss. Seminimalnya sekarang, paling pegangan tangan, terus ketagihan terus lanjut...lanjut...lanjut... tiba-tiba oek..oek... Parah!

Berani bilang, “Loe Gue End!” sekarang juga.
Sekaranglah saatnya, untuk memutuskan hubungan dengan sang kekasih. Bahwa, rasa cinta seperti itu SEMU. Kalau mau melek dan membuka hati banyak alasan untuk memutuskan kekasih atau melanjutkannya ke jenjang diridloi Allah alias nikah. Pilihlah salah satunya, putus or marriage. Alasannya yang paling utama adalah karena kita ngaku beragama Islam, Tuhannya Allah, maka harus taat sama aturanNya. Kalau nggak mau taat ada tiga syarat; jangan makan dari rizki Allah, jangan hidup di Bumi Allah, jangan maksiat ditempat yang ketahuan sama Allah. Wuih, itu mah sama aja nggak ada pilihan, hehehe. Ingat pacaran bukan garansi buat dapet cinta sejati!

Tips Berani Putus

1. Bilang baik-baik, nggak pakai bohong. Bilang aja dalam agama Islam nggak boleh pacaran maupun TTM ( teman tapi mesra).

2. Sibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif Islami, gaul sama temen-temen yang Islami juga.

3. Kembalikan semua barang-barang pemberian kepadanya. Karena pemberian diluar hubungan khitbah (lamaran),penikahan dan silaturahmi HARAM hukumnya.

4. Jangan dipancing lagi dengan mendengarkan lagu-lagu romantis melankolis, ataupun film romantis. Bukannya menutupi luka malah terus dipelihara tuh luka dan memancing kembali rasa suka. Maka, dengarkanlah lagu-lagu semangat.

5. Putus bukan berarti dunia berakhir. “Ternyata tanpamu langit masih biru, ternyata tanpamu dunia masih berputar”(coba tebak lirik lagu siapa...?). kamu masih punya orang-orang terbaik di sekelilingmu, orangtua, saudara, teman, guru dll. Kehilangan dia bukan masalah.

6. Ucapkan syukur karena udah bisa lepas dari hubungan yang tidak diridhoi Allah. Pokoknya deketin Allah terus deh... minta diganti dengan yang lebih baik.

7. Doakan si dia agar ngerti keputusan kita dan semoga bisa dipertemukan dalam ikatan cinta yang diridloi Allah. (Ini baru so sweet).



“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,”(TQS. Ali Imran:133). (Jaish/ZR/300112)

0 komentar:

Post a Comment

Unordered List

Sample Text

Member Blogs

Total Pageviews

JAISH. Powered by Blogger.

Followers

What is JAISH?

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
JAISH (Journalist Asossiation of Insantama Senior Highschool) adalah sebuah club yang bergerak di bidang jurnalis di SMAIT Insantama Bogor

Cari Artikel

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget