Wednesday, 14 August 2013
Assalamualaikum teman-teman… gimana nih kabar puasanya? Lancaaar? Ada yang bolongkah? Haha semoga puasa kita diterima ya sama Allah SWT.
Guys, nggak kerasa ya bulan Ramadhan yang suci ini akan segera pergi meninggalkan kita. Bulan yang penuh ampunan, penuh rahmat, dan sejuta pahala pun terasa cepat sekali berlalu. Nanti setelah Ramadhan usai nggak ada lagi tuh yang namanya sahur sambil ngantuk-ngantuk, siang perutnya kruyuk-kruyuk, dan taraweh sama tadarus yang sampe terbatuk-batuk *eh lebay yah haha.
Temen-temen, sebenernya yaa banyak banget kenikmatan yang kita alami di bulan penuh berkah ini. Contohnya ya, di bulan ini kita dilatih kesabaran, dilatih menahan hawa nafsu, dan Allah lagi ngobral pahala dan kenikmatan sebanyak-banyaknya yang nggak bisa kita rasain di bulan lain. Jadi bisa lebih deket deh sama Allah J
Tapi, temen-temen sedih nggak sih atas akan segera berakhirnya Ramadhan di tahun ini? Semoga aja kita merasa sedih dan tidak ingin kehilangan bulan suci ini ya. Karena, Rasulullah SAW. bahkan sampai tak mampu menahan bendungan air matanya. Apa saja yang menyebabkan Rasulullah menangis di akhir Ramadhan?
Ada 3 hal yang membuat Rasulullah menangis tersedu-sedu di akhir bulan Ramadhan:
1. Khawatir ibadahnya selama di bulan Ramadhan tidak diterima oleh Allah SWT.
Siapa sih yang nggak khawatir ibadahnya selama sebulan penuh nggak diterima sama Allah SWT. ? Udah meluangkan banyak waktu buat sholat wajib, sholat sunah, tadarus Al-Qur’an, mengorbankan harta buat sedekah, tapi semua itu sia-sia dan tak bernilai di mata Allah. Semua itu bisa terjadi kalo kita belum niat 100% karena Allah. Bisa karena gengsi, pengen diliat orang, atau hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Nah, Rasulullah aja yang dijamin masuk surga masih takut ibadahnya nggak diterima sama Allah. Bagaimana dengan kita yang langsung mencium bau surga pun belum tentu? :’)
2. Khawatir tidak dapat berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan selanjutnya
Nggak ada yang tau kapan ajal kita tiba. Bisa besok, seminggu lagi, atau bahkan hari ini. Itulah yang membuat Rasulullah SAW menangis karena khawatir Ramadhan yang beliau rasakan adalah Ramadhan terakhir baginya. Untuk itu, maksimalkan ibadah di bulan ini dengan sebaik-baiknya. Mumpung Allah masih memberi kesempatan. Kalo malaikat isrofil sudah datang untuk menjemput, apa yang bisa kita lakukan?
3. Khawatir kebiasaan baik yang dilakukan selama Ramadhan tidak dilakukan di bulan-bulan selanjutnya
Bulan suci ini seolah-olah menuntut kita untuk selalu mengamalkan perbuatan baik. Bagaimana tidak? 1 amalan wajib pahalanya dikali 100, 1 amalan sunnah pahalanya sama dengan amalan wajib. Itulah yang membuat kita berbondong-bondong mengerjaan pekerjaan mulia. Tapi yang dikhawatirkan, apakah kebiasaan baik yang selama ini dilakukan di bulan Ramadhan akan bertahan terus sampai bulan-bulan berikutnya? Apabila Allah tidak menjajikan lagi pahala yang berlipat ganda, apakah kita masih akan terus beribadah kepada-Nya? Itulah yang membuat Rasulullah kembali menangis, mengingat keimanan seseorang pasti ada naik turunnya. Tapi, asalkan kita istiqomah, semua bisa kok
Nah temen-temen udah liat kan, Nabi Muhammad SAW aja yang keimanannya udah TOP dan dijanjikan pasti masuk surga, masih khawatir dan bersedih dengan berakhirnya bulan Ramadhan yang dirahmati ini. Kita yang manusia biasa seharusnya lebih dari itu. Karena nggak ada satupun jaminan buat kita untuk mendapat ridho Allah. Untuk itu, yuk mari kita CAPER sama ALLAH. Cari perhatian Allah sebanyak-banyaknya. Agar rahmat dan ampunan mengalir untuk kita. Selamat idul Fitri yaa.. semoga kita masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya dengan keluarga lengkap dan sehat. Aamiin [Anurma Zahidah]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment